THREE

1.3K 221 32
                                    

Hope you like it!




Tidak pernah mudah bagi Yoona untuk melepas Doyoung pergi jauh dan hilang dari pengawasannya. Doyoung berbeda dan dia selalu berkemungkinan dalam bahaya. Dia sini dan hanya bergaul dengan sesama penyihir saja Yoona selalu prihatin, apalagi jika ia harus merelakan yang keponakan ke wilayah para werewolf. Tempat yang paling harus Doyoung jauhi.

Mereka terdesak, Yoona memahami situasinya dan tuhan mengirimi dua orang dari bangsa werewolf sebagai jalan keluar. Ini terlalu mengada-ada. Sementara Doyoung terus memohon untuk diperbolehkan. Yoona bahkan lebih baik jika ia harus di penjara dari pada mengizinkan Doyoung. Namun pemuda itu terus memaksa.

"Bibi, biarkan aku menyelesaikan masalah yang ku buat. Aku tidak ingin terus menyusahkan bibi. Aku tidak ingin bibi terus menanggung kesulitan karena aku." Doyoung berlutut di dekat kaki Yoona yang kini sedang duduk.

Sementara sang bibi mengalihkan pandangannya agar tidak bertemu dengan mata memelas Doyoung yang membuatnya iba.

"Aku berjanji akan kembali dengan keadaan sehat dan baik-baik saja. Dan--

"--Aku akan menahan diri agar darah vampir ku tidak keluar. Aku mohon, bibi." Doyoung menangkupkan tangannya.

"Doyoung. Ini berkaitan dengan nyawamu, bibi bertanggung jawab untuk itu."

"Aku sudah dewasa. Sudah saatnya aku mengurus diriku sendiri."

"Ya, tapi bukan dengan mengirimu kepada bangsa werewolf."

"Mereka hanya sekedar minta bantuan, tidak lebih." Doyoung masih terus membujuk. "Kalau tidak boleh. Lebih baik aku menikah dengan putra Kwon Yuri dari pada melihat bibi di penjara."

"Doyoung!"

"Kalau begitu biarkan aku mencari yang mereka minta."

Yoona memejamkan matanya beberapa saat lalu kembali membukanya. "Biarkan bibi bertemu dengannya."

.

Hanya Jaehyun yang menemui Yoona. Mereka bicara empat mata di sebuah ruangan milik wanita itu. Yoona menelisik Jaehyun dari ujung rambut hingga kaki.

"Apa penyakit adikmu?" Pertanyaan pertama yang dilontarkan.

"Aku tidak mengetahuinya. Tidak ada tau bahkan para tabib yang datang." Jaehyun menjawab seadanya.

"Mengapa Doyoung? Apa tujuanmu memilihnya?"

"Keluarga kami sudah melakukan banyak hal dan sudah memanggil tabib dari penjuru Milefenia namun tidak ada perubahan." Ujar Jaehyun. "Lalu aku mendengar tentang tabib terkenal dari Armez dan aku ingin dia untuk mencoba mengobati adikku."

"Bagaimana jika tidak berhasil?"

"Aku tidak tau kenapa. Tapi aku memiliki keyakinan kepada Kim Doyoung. Aku tidak merasa begini kepada tabib sebelumnya."

Yoona menatap Jaehyun. "Jika tidak sesuai dengan apa yang kau yakini?"

"Tidak masalah. Aku akan tetap membayar atas apa yang ia lakukan."

"Jika aku mengizinkan, maukah kau berjanji?"

Jaehyun mengernyit. "Janji? Untuk?"

"Jaga dia. Lakukan apapun untuk keselamatannya."

Jaehyun tidak cukup memahami apa yang dikatakan oleh wanita dihadapannya. "Kami tidak sejahat itu. Tidak akan ada yang akan menyakitinya disana."

Yoona tersenyum tipis. "Jika sesuatu di luar dugaan terjadi, mau berjanji?"

TWO BLOODSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang