FOUR

1.1K 194 68
                                    

Hope you like it!






Tidak ada percakapan yang tercipta selama beberapa beberapa waktu belakangan. Dua penyihir itu hanya diam sejak pertanyaan terakhir yang Jaehyun lontarkan.

Doyoung menunduk bersama dengan tubuhnya yang gemetar. Sementara Kun terus memalingkan pandangan dari si alpha werewolf agar tatapan mereka tidak bertemu.

Jaehyun menyeringai mendapati mereka menciut ketakutan dihadapannya. Dirinya belum kembali ke bentuk manusia seutuhnya, kedua matanya masih berwarna keemasan, tangannya masih di hiasi kuku-kuku runcing dan tajam serta bulu tipis keabuan.

"Aku bertanya, harusnya ada yang menjawab."

Kun melirik pada Doyoung, tidak terlihat jika pemuda itu ada berbicara. Mungkin dia yang harus menjelaskan pada Jaehyun. Ia lalu memberanikan diri untuk menatap werewolf yang masih menatap mereka intens.

Kun mengernyit. "Kau mengerikan." Ujarnya reflek.

"Aku tidak memintamu mengomentariku, katakan siapa Kim Doyoung sebenarnya. Kalian tau bukan akibat jika berani macam-macam?"

"Aku akan menjelaskannya, tapi tidak bisakah kau berubah jadi manusia lagi? Kau terlihat sangat--"

"Banyak omong," Jaehyun memutus perkataan Kun, ia melangkah maju membuat Kun juga Doyoung merinding ketakutan.

"Aku minta maaf!" Doyoung akhirnya mengangkat kepala dan bersuara. Ia tidak ingin Kun terkena akibat dari kecerobohannya.

"Akkhh.."

Doyoung meringis ketika secara tiba-tiba lehernya dicekik oleh jari-jari Jaehyun. Telunjuk werewolf itu tepat berada di urat lehernya, sekali tusukan kuku tajam itu akan menancap dan merobeknya.

Kun yang berada di samping Doyoung terkejut matanya membola dan juga tidak terima atas perlakuan Jaehyun kepada temannya. Ia sontak berdiri, menarik tongkat sihir di balik bajunya lalu, "......"

"Shit!"

Jaehyun mendesis geram, tangannya terbakar akibat mantra yang diucapkan Kun meski tidak mengeluarkan api.

Cengkraman pada leher Doyoung terlepas menyisakan batuk dan napas tersengal dari pemuda itu.

"Kau tidak perlu berlaku kasar, kami akan jelaskan!" Bentak Kun.

"Kau akan tau akibatnya..." Jaehyun beralih pada Kun, siap untuk menghabisi penyihir itu dengan cakaran atau gigitan sekalian.

Satu dorongan dan Kun tersungkur ke lantai. Tongkat sihirnya terlepas cukup jauh. "Brengsek kau! Dari awal harusnya kita memang pernah kesini, Doyoung!" Kesal Kun, ia mungkin akan mati malam ini.

Melihat Jaehyun siap menyerang Kun, Doyoung berlari secepat mungkin hingga berada di depan Kun dan di hadapan Jaehyun. Dua tangannya terkatup memohon.

"Jangan sakiti dia, aku yang bersalah disini. Aku minta maaf karna tidak bisa mengontrol diri. Semua tidak akan terulang lagi. Dan aku akan jelaskan semuanya, tapi tidak bisakah kau tenang?"

Entah kenapa setelah ucapan Doyoung, Jaehyun kehilangan amarahnya. Ia menarik napas lalu perlahan berubah ke bentuk manusia seperti semula. "Kalau begitu, katakan yang sebenarnya?"

Doyoung sedikit lega melihat Jaehyun tidak lagi dalam wujud yang menurutnya mengerikan, ia mengambil jeda sebelum menjawab pertanyaan itu. "Aku memiliki dua darah mengalir di tubuhku. Darah penyihir--"

"--dan vampir."

Jaehyun memicing. "Vampir?"

Ia tidak pernah melihat mahluk itu secara langsung seumur hidupnya, jadi Jaehyun tidak yakin saat mengira Doyoung adalah vampir saat pemuda itu hampir menyerang Renjun tadi. Ia hanya mendengar vampir dari cerita-cerita di sekitarnya. Bahwa vampir adalah musuh kaumnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TWO BLOODSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang