Kemudian

523 62 5
                                    

Sorry for typo
:(










Ingin rasanya sejenak Renjun beristirahat dari semua kegiatan padatnya. Mulai dari cuti bekerja, cuti kuliah dan menjauh dari berbagai kegiatan lain yang biasa ia lakukan setiap hari.

Pergi menuju tempat tempat yang asing baginya, yang tak banyak orang luar tahu. Itu termasuk keinginan luar biasa Renjun. Berkelana melawan arus, mengunjungi tempat asing dan menarik. Bahkan dari tujuh tahun lalu Renjun sudah menulis misinya itu.

Berakhir tak pernah terlaksana karena Renjun sadar hal yang paling aman adalah menjalani hidup sesuai arah arus. Ikut bekerja di cafe orang tua, lulus sekolah sewajarnya dan masuk universitas sesuai fashion yang ia kuasai. Punya banyak teman dan sahabat. Menikah, punya anak dan menua.

Sebagian besar terjadi begitu saja tanpa kesadaran Renjun. Terlalu menikmati sampai tak sadar jika dirinya sampai hidup sejauh ini, wow.

Dan untuk poin poin terakhir, itu dia masalahnya. Renjun tak tahu jika memang memiliki pacar laki laki adalah suatu yang salah, atau tak masalah. Sampai sekarang orang tuanya pun tak tahu bahwa ia kekasih seorang pelanggan cafenya. Bukan Renjun merahasiakan, hanya saja, sejauh ini orang tuanya tak pernah bertanya dan tak berniat tahu.

"Sepertinya lebih baik tidak dulu." sahut Jaehyun memecah lamunan Renjun.

Mereka tengah duduk berdua di tempat kerja Renjun. Jaehyun yang sudah terbiasa mampir di jam kosong karena studio dan kantornya dekat dari sini. Sudah menjadi kebiasaannya sejak dua tahun lalu. Ya kira kira segitu.

"Ya.. kurasa juga begitu. Lagi pula ayah dan ibu tak pernah bertanya juga." jawab Renjun.

"Tapi kak, bukan itu masalahnya."

Jaehyun menaikkan satu alisnya. Wajah tampannya semakin menarik saja jika seperti itu.

"Kakak sudah lumayan matang untuk mengambil jalan yang serius, lalu kita, aku, kurasa paman Jung juga sudah menginginkan menantu. Sedangkan aku, kakak tak berfikir untuk mencari yang lebih serius?" tanya Renjun dengan penuh kehati hatian.

"Kamu kira kakak tak serius denganmu?"

Renjun dengan gelagapan menggeleng, tangannya melambai sebagai gestur tidak bukan itu maksudku.

Jaehyun terkekeh geli melihat raut panik yang tergambar jelas diwajah sang kekasih. "Bercanda, kakak ngertu kok."

"Tidak lucu, kak!" dengus Renjun. Ia memukul meja dengan kepalan tangannya.

Membuat Jaehyun gemas.

"Heh? Je?"

Jaehyun dan Renjun menoleh saat suara nyonya Huang terdengar dari arah belakang. Wanita dengan umur empat puluh empat tahun itu berjalan menghampiri Jaehyun dan mengelus pucuk kepalanya.

"Sudah lama di sini? Ren, kenapa tak buatkan minuman? malah mukul mukul meja?"

Seperti kata teman Renjun, Mama mama akan lebih suka anak tetangga. Walau Jaehyun bukan tetangga mereka, ya artinya kurang lebih seperti itu lah.

GOODBYE WINTER (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang