ii.

1.1K 150 14
                                    

OOC. Bahasa Percakapan Non-Baku.
NSFW. Bahasa Kasar.

note: nsfw tidak selalu berhubungan badan yh

.

PESTA baru saja dimulai.

Seluruh teman-teman hingga sanak saudara Renjun sudah datang, kini menunjukan pukul 8 malam, yang dimana mereka memulai dengan makan malam terlebih dahulu. Mengingat banyaknya dari mereka yang baru datang, Renjun meminta persediaan makanan juga minuman dilebihkan karena ia juga sangat yakin bahwa mereka akan mengonsumsi itu dua kali lipat.

"Renjun, lo nggak makan?" itu Yangyang. Salah satu teman dekat dengannya saat melihat Renjun yang hanya terdiam duduk dikursi meja makan.

Renjun menggeleng lalu menepuk bahu Yangyang, "nggak, gue udah kenyang banget ngeliat lo semua pada makan. Lagi pula gue harus sisain bagian kosong buat minum," jawabnya sembari tertawa dan disambut hal yang sama dengan Yangyang.

Yangyang meletakan alat makannya lalu memiringkan tubuhnya guna menatap Renjun, berhubung mereka duduk bersampingan.

"Jujur, gue nggak nyangka banget lo duluan yang mau nikah, Jun,"

Lanjutnya, "soalnya gue tau banget lo tipikal yang harus mikirin hal besar kayak gini lama."

"Tenang, gue juga udah lama kok mikirin ini. Cuma ya, jujur, rasanya juga kayak mendadak buat gue," aku Renjun.

"Mm, secara gue belum lama tau kalo lo sama Shuhua."

"Yah, namanya jodoh nggak ada yang tau, kan?" Renjun kembali tertawa pelan.

"Terus, lo kapan? Jodoh lo belum keliatan apa gimana?" lanjut Renjun.

Hyunjin mengangkat kedua alisnya juga bahunya, "Nggak tau deh, kayaknya gue pengen fokus kerjaan dulu... Sambil nimang-nimang nyari cewek buat gue jadiin istri."

Renjun meneguk minumannya, "Jangan kelamaan, inget, kita udah dua puluh enam tahun. Empat tahun lagi tiga puluh. Ya walaupun masih lama sih."

"Jangan ingetin umur lah..." Yangyang menggaruk tengkuknya.

"Ya maksudnya kita udah bukan remaja, gitu, sih."

Renjun melanjutkan ucapannya, "bukan waktunya buat main-main lagi." sembari tertawa pada Yangyang.




...




Suasana mansion hingga luarnya mulai terlihat lebih ramai daripada sebelumnya, kini sudah 3 jam dari waktu makan malam mereka. Suara alunan musik terdengar nyaring ditelinga, namun hal itu membuat mereka tambah bersemangat untuk menari sembari meminum sebuah minuman dari gelas yang berada ditangan mereka.

Tidak termasuk lelaki berkulit tan yang tengah menatap orang lebih kecil darinya menari tengah, orang itu tampak terlihat agak mabuk, namun ia membiarkannya.

Ia hanya sibuk menatapnya sembari duduk dikursi pinggir mini bar setelah menerima minuman beralkohol yang ia pesan.

Haechan namanya, lelaki berkulit tan itu.

☑️ nostalgia. - hyuckren, dongrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang