Part 1

4K 86 2
                                    

Aku masih terpaku menatap cermin besar yang ada di kamarku,masih tak percaya pada bayangan yang ada di sana,apa benar itu diriku?.

Aku masih menatap bayangan itu dengan perasaan yang sulit aku artikan,di sana ada sesosok bayangan seorang perempuan dengan gaun pengantin berwarna putih,menatapku seakan ingin mengatakan,lihat betapa cantiknya diriku dengan gaun pengantin ini,dan juga riasan yang menempel di wajahku,tidak kalah cantik dengan Mba Aliya,walau harus aku akui Mba Aliya lebih cantik dariku,dia anggun,keibuan di balut hijab yang menutup kepalanya membuat dia semakin mempesona,jadi wajar saja kalau banyak yang menyukainya,berbanding terbalik dengan diriku,aku yang sedikit tomboy,kaku,cuek,kadang aku jengah kalau ada yang membandingkan kami,tapi,walaupun begitu aku tak pernah iri pada Mba Aliya,karena Aku adalah aku,karena aku hanya ingin menjadi diriku sendiri.

Masih sulit aku percaya kenyataan yang harus aku hadapi ini,aku harus menikah dengan Mas Arya untuk menggantikan Mba Aliya,yang tiba-tiba pergi entah kemana,sampai saat ini pun aku dan Ayah tidak tahu di mana keberadaannya,Dia hilang bagai di telan bumi,padahal pernikahan nya tinggal menghitung hari,,dan aku masih belum mengerti kenapa Mba Aliya pergi begitu saja tanpa memberikan alasan,kenapa dia membatalkan pernikahannya dengan Mas Arya?.

Aku masih terbayang saat melihat wajah panik Ayah,saat dia tahu Mba Aliya membatalkan pernikahannya itu.Dan aku bisa melihat ada kekecewaan dan juga kesedihan yang Ayah rasakan walau ia tak mengatakannya,sungguh aku tak tega melihat gurat kecewa di wajah tuanya,Aku tak tega saat Ayah memintaku menggantikan Kakakku,jujur saja andai aku bisa menolak permintaan Ayah mungkin sudah aku lakukan,tapi aku tak boleh egois,aku juga harus memikirkan perasaan Ayah,aku tak ingin melihat ayah menanggung rasa malu juga cemoohan dari keluarga dan juga tetangga karena ulah Kakakku.Dan itu membuatku dilema,antara menolak atau mengiyakan permintaan Ayah,toh mungkin ini saatnya aku berbakti pada orang tua yang telah membesarkan ku seorang diri tanpa seorang istri di sampingnya,walau ku tahu berat bagi Ayah tapi ia tak pernah menunjukkannya,Aaaahhh...andai Ibu masih ada mungkin aku bisa berbagi masalah ini dengan nya,Bu,,,,!!! Raisa kangen Ibu bisikku lirih,masih jelas terngiang kata-kat Ayah malam itu saat aku datang menemuinya.

Flashback

Raisa,bisakah kamu menolong Ayah kali ini saja,Ayah tak pernah meminta apapun dari mu atau dari Kakak-kakakmu,tapi kali ini Ayah mohon demi nama baik keluarga kita juga keluarga Arya,menikahlah dengan Arya Nak,gantikan posisi kakakmu''Aku lihat wajah tua itu memelas,sedih,dan kecewadan aku bisa merasakannya membuatku tak bisa berkata apapun.

''Kenapa, harus Raisa Yah?jawabku,jujur aku bingung dan tak tahu harus berkata apa,dan sampai saat ini pun aku masih penasaran dengan Mba Aliya kenapa ia pergi dan membatalkan pernikahannya dan membuat Ayah sedih dan juga menjadikan aku sebagai tumbalnya.

''Karena cuma kamu satu-satunya harapan ayah setelah Mba Anin mu menolak karena dia sudah punya pilihan sendiri,jadi Ayah mohon Raisa tolong Ayah kali ini''

Ku tatap wajah Ayah dengan sejuta rasa yang sulit aku ungkapkan,Uugh...kenapa coba Mba Anin bisa menolak sednag aku tidak boleh apa karena aku belum punya pacar,tapi ini ga adil bukan karena aku tak punya pacar terus aku tak berhak untuk menolak,aku benar-benar kesal,sebal dengan Mba Aliya juga Mba Anin seenak nya saja mereka itu apa mereka tak memikirkan perasaanku.ku tarik nafas dalam-dalam mengisi rongga dadaku yang sesak,harus bagai nama lagi mau tidak mau ya harus mau,dengan lirih ku jawab perkataan Ayah ''Beri waktu Raisa untuk Istikharah yah'' akhirnya,sudah aku putuskan aku menerima permintaan ayah.

''Baiklah Nak,mintalah petunjuk pada-Nya masih ada waktu kalaupun nanti keputusanmu adalah menolak Ayah akan menerimanya,kita akan mencari jalan keluarnya sama-sama.

Di sinilah aku,setelah pembicaraanku dengan Ayah waktu itudan aku mencoba meminta petunjuk pada sang Khalik lewat Istikharah,aku memutuskan untuk bertemu dengan Mas Arya dan ingin melihat reaksi nya saat dia tahu kalau aku yang akan menjadi pengantn wanitanya dan bukan Mba Aliya.Lima belas mnit telah berlalutapi orang yang aku tunggu belum juga datang,atau memang dia tak akan datang sabaaar,,,Raisa,ucapku dalam hati dia pasti datang kau hanya perlu bersabar.

Cinta Untuk RaisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang