Part 14

2K 71 8
                                    

Maaf kalo ceritanya semakin gaje, masih banyak typo maklum namanya juga cerita abal-abal.

Terima kasih buat yang sudah Vote dan Komen

Part ini aku dedikasikan buat kalian semua......!!!!



Happy Reading....







POV Arya




Aku berlari bagai orang kesetanan, tak perduli, entah berapakali aku menabrak orang yang ada di depanku. Saat ini aku hanya ingin cepat sampai ketempat ruang operasi dan mendampingi istriku yang kini sedang berjuang mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan anakku.



Aku sedikit menyesal. Entah untuk keberapa kalinya di saat istriku membutuhkan aku lagi-lagi aku tak ada di sisinya, suami macam apa aku ini, rutukku dalam hati. Demi Allah, dia masih baik-baik saja saat kutinggalkan tadi pagi, senyumnya mengantarkanku yang perpamitan padanya untuk pergi kekantor.


Andai saja tak ada metting penting aku enggan untuk meninggalkannya seorang diri. Pantas saja sedari aku pergi sampai aku tiba di kantor pikiranku sudah tak enak dan saat mettingpun pikiranku tak fokus aku banyak melamun, untung saja ada Andri yang membantuku, dan akhirnya aku bisa memenangkan tender yang telah lama aku incar. Aku masih ingat saat aku harus pergi meninggalkan metting karena Hani menelponku yang mengabarkan kalo Raisa pingsan lagi, bahkan dengan terpaksa harus melakukan operasi caesar demi menyelamatkan bayi kami.


Flashback

Aku melirik jam di tanganku metting ini sangat membosankan, berjalan lambat, aku mendesah prustasi karena pikiranku yang bercabang. Kulihat Andri menatapku tajam seakan ingin mengatakan " apa kau baik-baik saja".


Tiba-tiba saja ponselku berdering menampilkan nama Hani di layar ponselku, jantungku tiba-tiba berdetak kencang pasti ada sesuatu yang terjadi pikirku.

"Maaf saya keluar sebentar karena harus menerima telpon dulu.'' Kataku berbasa basi pada orang-orang yang ada di ruangan ini, tanpa menunggu jawaban dari mereka aku keluar dari ruangan dan langsung kutekan pangilan masuk.


"Assalamualaikum Ar." Kudengar suara Hani mengucap salam


"Waalaikumsalam Han, ada apa? Apa Raisa baik-baik saja.'' Aku langsung mencecarnya dengan pertanyaan. Kudengar dia menghela nafas sampai akhirnya dia bicara.


"Loe bisa kerumah sakit sekarang Ar?Entah apa yang terjadi, gue di kasih kabar sama Andre kalo Raisa pingsan dan saat ini Raisa ada di ruang operasi, Ar. Mau tidak mau kita harus mengeluarkan bayinya.''Tanpa pikir panjang kumatikan sambungan telpon dari Hani dan langsung memberi pesan pada Andri kalo aku harus kerumah sakit.


Sepanjang dalam perjalanan dari kantor kerumah sakit aku tak berhenti memanjatkan doa. Ya Allah aku mohon selamatkanlah Istri dan Anakku bisik hati ku berharap DIA mau mengabulkan doaku.

Cinta Untuk RaisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang