Part 13

1.7K 45 3
                                    

Aku dedikasikan untuk kalian semua, maaf klo banyak typo dan feelnya kurang dapat.

 

Happy Reading,,,,,,,!!!!

 

 

Part 13

Aku berjalan dengan sedikit berlari kecil di lorong rumah sakit, tak sabar rasanya ingin segera sampai dan bertemu dengan dia yang sangat aku rindu. Mungkin terdengar aneh orang sepertiku akan bertingkah seperti anak remaja yang sedang jatuh cinta, tapi memang begitu kenyataannya baru beberapa jam saja aku tak bertemu dengannya entah kenapa aku merasakan rindu. Sekali lagi aku menyebut namanya dalam hatiku, ternyata efek dari jatuh cinta itu sangat dahsyat, bahkan aku tersenyum geli melihat tingkahku sendiri pantas saja Andre dan Hani sering mengejekku melihat tingkahku yang aneh.

Kudorong dengan perlahan pintu yang ada di depanku, dan dengan langkah yang pelan aku masuk kedalam, kulihat dia sedang tertidur dengan lelapnya di atas sopa. Setelah meletakkan barang bawaan di atas meja, aku berjongkok di hadapan wanita yang mampu menjungkir balikkan duniaku, kutatap dengan intens ingin merekam semua yang ada padanya dalam memoryku. Ku belainya dengan lembut pipi pucat yang masih merona saat aku menggodanya.

"Hey...cantik bangun yuk. Mas dah bawa siomay pesanan kamu.'' Kucoba membangunkannya, sebenarnya aku tak tega melihat dia tidur begitu lelapnya tapi aku tau dia pasti belum makan. Sekali lagi aku mengguncangkan badannya dan membangunkannya. Dan dia mulai menggeliat tapi hanya merubah posisi tidurnya, dengan gemas kucium kedua pipinya, keningnya, hidungnya dan terakhir bibirnya aku sengaja berlama-lama saat mencium bibirnya, kececap manis bibirnya dan aku merasakan kalo dia juga membalas ciumanku masih dengan memejamkan mata. Aku memperdalam ciumanku, kugigit kecil bibirnya meminta lebih desahanpun lolos dari bibirnya, aku semakin gila tanganku tak tinggal diam bergerilya, mengelus, meraba bahkan kini sudah masuk kedalam bajunya mengelus lembut kulitnya. Andai ini bukan dirumah sakit dan juga siang hari sudah aku pastikan akan membawanya keatas ranjang. Dengan menahan gairahku, aku menghentikan cumbuanku dan berbisik di telinganya, ''aku tau kamu sudah bangun, Sa. Buka mata kamu jangan menggodaku kalo tidak aku gak tau apa yang akan aku lakukan padamu, tak perduli ini di rumah sakit dan juga siang hari dan aku tak menjamin kalo ada yang masuk dan melihat kita yang sedang bercinta.'' Ucapku,  sambil mengerucutkan bibirnya akhirnya dia membuka matanya, lalu bangkit dari tidurnya.

"Aish...siapa coba yang duluan cium-cium.'' Katanya sambil merengut, aku terkekeh melihat tingkahnya, kuusap kepalanya dan membawanya kedalam pelukannya.

"Habis biarpun kamu lagi tidur, kamu selalu bisa bikin Mas tergoda, Sa.''

"Mas harus tanggung jawab!.'' Yang tiba-tiba saja dia sudah menciumku, aku yang tak menyangka akan mendapat ciuman darinya hanya terpaku kaget, libido orang hamil membuat dia menjadi agresif. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan akhirnya aku membalas ciumannya, mencumbunya, desahannya membuatku lupa keadaan di sekelilingku bahkan aku tak perduli kalo sewaktu-waktu ada yang masuk, aku menginginkan lebih begitu juga dia, kuangkat tubuhnya dan kubaringkan di atas ranjang dan akhirnya saat menyatuan aku dan dia mendesah menikmati semua kenikmatan ini.

Aku masih senyam senyum sendiri membayangkan kejadian yang baru saja terjadi, aku tak bisa membayangkan kalo tadi ada yang masuk dan melihat kegiatan kami, kami benar-benar lupa diri. Di sampingku Raisa sedang asyik memakan siomay yang aku bawa tadi, aku tersenyum kearahnya dan dia hanya menatapku penuh Tanya.

"Sayang, makannya pelan-pelan dong nanti keselek.'' Kataku sambil membersihkan sudut bibirnya yang terkena bumbu siomay.

"Mas mau?.'' Katanya sambil tersenyum

Cinta Untuk RaisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang