3

4.5K 541 144
                                    

Chapter 03 : Sick

-o0o-

HARUTO berlari dengan tergesa menuju kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HARUTO berlari dengan tergesa menuju kamar mandi.

Haruto berjalan menuju kloset, lalu memuntahkan isi perutnya di kloset tersebut.

Jeongwoo tiba-tiba terbangun akibat suara Heboh yang di sebabkan oleh Haruto itu mengganggu tidurnya.

"Haru, kamu kenapa?" teriak Jeongwoo.

Haruto yang masih muntah muntah itu tidak menjawab.

Jeongwoo akhirnya menunggu di depan pintu kamar mandi.

Tidak berselang lama, Haruto keluar dari Kamar mandi dengan wajah yang pucat dan tangannya yang memegangi perutnya.

Jeongwoo menghampiri Haruto yang keliatan pucat tersebut.

"Haru, kamu pucet banget lho. Kita ke dokter aja ya?" tanya Jeongwoo, perhatian.

"Apaan sih, gak usah sok baik deh!" balas Haruto, cuek.

"Astaga, kamu masih marah sama yang kemaren?" tanya Jeongwoo.

Haruto melirik kearah Jeongwoo kaget, lalu membuang muka.

"Sejak kapan aku marah? Lagian buat apa juga aku marah, yeu sok tau!" balas Haruto.

"Yakin?" tanya Jeongwoo.

"Iyaa, apaan sih!" balas Haruto, mengelak.

"Kalau gitu, siapa yang cemburu karena Wonyoung nelfon aku pagi-pagi itu siapa ya?" tanya Jeongwoo, sambil melirik-lirik kearah Haruto.

"Aku gak pernah ngomong aku cemburu ya!" balas Haruto, kesal.

"Lho, aku gak bilang itu kamu kok. Kok kamu ngerasa seakan akan kamu yang ngomong ya?" sahut Jeongwoo, sambil menaikkan alisnya merasa menang.

"Aku tau kamu pasti lagi ngomongin aku, aku tanya aku kapan ngomong kalau aku cemburu, hah?!" tanya Haruto, berani.

"Malam kemaren, sebanyak 27 kali, kamu bilang 'Emang harus ya, sekretaris telfon bosnya? Gak sopan tau, bosnya kan udah punya pacar. Dasar ganjen, cabe dasar!' gitu!" balas Jeongwoo, sambil mengikuti cara bicara Haruto kemarin malam.

Haruto bingung, jelas.

Tapi dari kata-katanya, Haruto yakin Jeongwoo tidak mengada-ada karena Haruto merasa Dejavu.

"Kemaren aku mabuk, omongan ku gak usah di inget. Itu.. boong!" balas Haruto, mengelak.

Jeongwoo terkekeh, lalu menangkup wajah Haruto lembut.

"Kita pacaran udah berapa lama, hm?" tanya Jeongwoo, sambil menatap mata Haruto intens.

"Tiga," balas Haruto, sambil mengedipkan matanya bingung.

Best Part, JeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang