Ranti

44 22 43
                                    

"Alea" panggil seseorang membuat Alea menoleh ke ambang pintu.
Melihat orang yang memanggilnya tersebut, Alea pun mendekat dan bertanya.

"Kenapa?" Tanyanya agak sewot.

Tanpa menjawab pria itu memberikan buku Kimia yang tertulis nama Alea.

"Kak Rey? Kok bisa buku Alea ada sama kakak?" Tanya putri yang bingung melihat Rey yang membawa buku catatan milik Alea.

Seperti biasa, tak ada kata yang diucap oleh Rey, tanpa pamit ia pergi meninggalkan kelas Alea.

"Eh le. Lo jelasin ke gua" teriak putri pada Alea yang tanpa sedikit gugup.
Bagaimana tidak gugup, apa alasan yang tepat untuk buku ini. Rey siswa pintar kebanggaan sekolah, ia juga senior disini. Sangat tidak mungkin meminjam buku catatan Alea yang hanya siswi biasa.

"Mama. Alea jawab apa?" Teriak Alea membatin.

"Woy le. Malah bengong"

"Eh, ntar aja deh put. Sekalian sama yang tadi gua jelasinya, yah?" Bujuknya dan diangguki oleh putri.

****
Jam pulang yang ditunggu tunggu pun tiba.

Bini orang

"Lo balik duluan aja, gua mau ngumpul sama putri dan Fany bentar"

Pesan yang dikirim oleh Alea hanya diread oleh Rey tanpa ada niat untuk membalasnya.

Bini orang
"Eh suami. Jawab kek. Izin ngk?"

Membaca pesan yang baru masuk membuat Rey ingin membalas untuk mengizinkan, tapi sayangnya...

Bini orang
"Oke. Maksih, gua ngk bakal lama kok. Oke?"

"Ck, gila" gumamnya membaca pesan dari istri dadaknyan itu.

Ditempat lain Alea sedang berusaha meyakinkan sahabat tentang pertanyaan tentang liburan dan buku  kimia yang dipinjam oleh Rey.
Dengan segala kecerdikan dan kemampuan berbohongnya, sahabatnya pun percaya dengan apa yang dikatakan oleh Alea.

******
"Assalamualaikum. Rey" panggil Alea yang sudah berada dirumah. Ia tak lama bermain bersama sahabatnya, ia hanya minum di cafee dan menjelaskan hal yang menurutnya tak perlu dijelaskan.

"Waalaikumsalam" jawab Rey sangat pelan. Bahkan semut saja tak mendengarnya.

Karena letih Alea pun mandi dan bersiap menggunakan piyama Doraemon kesayanganya

"Woy Rey, nonton apaan si?" Tanya Alea yang juga ikut berbaring di kasur.

"Punya Mulut tu di pake. Jangan di anggurin. Nggak bersyukur amat si" sinis Alea karena pertanyaanya tak di hiraukan oleh suaminya itu.

"Ck. Pembahasan soal kimia" jawab Rey malas.

"Ternayat Lo lebih kutub dari yang gua bayangin ya".
"Oh ya Rey, hmm gua mau cerita ni" sambungnya. Rey menoleh sekilas sebalum kembali menatap ponselnya.

"Dulu pas gua masih dirumah sama mama papa, setiap 2 bulan sekali gua potong rambut. Dan setiap potong rambut gaya yang gua pilih selalu beda. Jadi sekarang gua pen potong rambut" jelasnya yang sedikit berbelit.

"Terus?" Tanya Rey yang tak peka.

"Ck, nggak peka banget sih. Ya temenin gua lah. SEKARANG!" Jawab alea menekankan kata sekarang.

REYNAND A.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang