Harus bagaimana?

27 12 10
                                    

Gimana kabarnya my readers??
Semoga sehat selalu ya.

Heheh aku ngk bosen² a ngingetin kalau vote dam komen itu tudak dipungut biaya. Ketuk bintang dan tuliskan beberapa pendapat, ungkapan perasaan, kritik dan sran di komentar. GRATIS❤️




Senin adalah hari yang mungkin tak disukai oleh 60% siswa-siswi SMA Garuda.
"Rey, berangkat bareng siapa?" Tanya Alea yang baru keluar dari kamar mandi lengkap dengan seragam sekolahnya.

"Sendiri" jawab Rey dingin yang sedang mengeringkan rambutnya yang basah.

"Nebeng dong" pinta Alea dengan wajah memelas.

"Biasanya bareng Zio" ucap Rey spontan. Memang hampir 1 bulan pernikahan mereka, Alea sering berangkat bersama Elzio, tapi hanya sering tidak selalu.

"Ck, lu jengukin Ranti gua B aja" sinis Alea tak terima. Sedangkan Rey hanya menatap dingin Alea sebentar Lalu kembali pada aktivitas sebelumnya.

"Ihhh Rey mah. Gua bilangin bunda Lo" rengek Alea yan kini sudah berada di depan Rey.

"Ck, iyaiya" jawab Rey terpaksa, eh ralat--dalam hati Rey ia cukup senang ketika Alea ikut berangkat bersamanya, bukan dengan yang lain.

"Beneran? Huuuaaa maksih my husband" jawab Alea spontan. Entah mengapa mendengar ucapan Alea membuat Rey menatapnya lekat. Kini mereka sedang saling tatap, entah apa makna tatapan yang saling mereka beri.

"Lea, Rey. Sarapam dulu ay-" ucapan suci terpotong kala melihat kedua sejoli ini sedang mengalirkan rasa melalui pandangan mata.
"Eh, bunda salah waktu ya masuknya. Hehehe maaf maaf" kekeh suci  melihat Rey dan Alea yang gegelapan karena kaget.

"Ngk kok Bun" jawab mereka serentak.

"Kok barengan?" Goda suci dengan menaik turunkan alis matanya.

"Ngk, ngk papa"

"Barengan lagi?" Goda suci dengan melipat kedua tangan pada dadanya.

"Astaghfirullah" Jawab mereka berbarengan lagi, ya Lagi. Mendengar hal itu membuat suci tertawa.

"Udah, udah. Sarapan yuk, ntar ngk abis-abis barengannya" ucap suci meninggalkan mereka berdua.

"Apa sih Lo ikut-ikut gua Mulu" ketus Alea ketika suci pergi dari kamar mereka.
"Suka Lo sama gua?" Tanya Alea penuh percaya diri. Mendengar hal itu Rey berlalu meninggalkan Alea tanpa satu kata keluar dari mulutnya.
"Aiissh, laki siape sih tu"

Sarapan pagi ini masih seperti biasa, tanpa suara yang terdengar. Sampai akhirnya.

"Bun, kami berangkat dulu ya" saut Rey yang kini sudah siap.

"Bentar dulu Rey, Alea masih sarapan" ucap suci melihat Alea yang masih menikmati makannya.

"Eh, udah kok bund. Udah siap" bohong Alea. Ia ingin sekali menghabiskan makanannya, namun iya tau tak mungkin Rey menunggunya. Ia kan salah satu siswa disiplin yang tak suka terlambat.

"Ya udh Bun, kami berngkat ya. Assalamualaikum" ucap Rey menyalimi bundanya diikuti dengan Alea.

"Lea berangkat ya bunda. Assalamualaikum"

REYNAND A.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang