"Li itu Jaemin dari tadi liatin lo mulu loh" Adu Yeji setelah memperhatikan kemana mata ketua osisnya itu mengarah.
"Apaansih Ji, gak mungkin lah" Elak Lia menghiraukan Yeji yang terus memaksanya untuk menoleh ke arah Jaemin.
Yaji mendengus kesal, ia tak mungkin salah karna sedari tadi bahkan sampai sekarang pun pandangan sang Ketua Osis itu tak pernah terlepas dari teman sekelas sekaligus sahabatnya ini.
"Makan Ji jangan ngeliatin Jaemin mulu" Tegur Heejin yang membuat Yeji mendengus malas tapi tetap memakan makanannya dengan sesekali mengecek ke arah meja Jaemin dan rombongannya.
"Hai para wanita kembang desa"
Yeji tersentak saat tiba tiba Jihoon duduk di sebelahnya tanpa permisi, ia lalu memukul pelan lengan Jihoon hingga sang empu meringis pelan.
"Ngagetin aja lo anjing"
"Mulutnya ihh ntar matanya makin sipit badannya makin pendek loh" Ejek Jihoon sambil menunjuk mata dan kaki Yeji.
"Bodo" Yeji menendang kaki Jihoon keras hingga sang empu meringis kesakitan.
"Barbar banget, Woo jangan mau sama dia ya"
Sunwoo hanya mengangguk, ia tak ikut menggoda Yeji sedari tadi karena sudah sibuk sendiri dengan mie ayam miliknya.
"Dihh gue kali yang ogah sam— mppp
Jihoon menyumpal mulut Yeji dengan kripik pangsit miliknya hingga Yeji menggeram dan melotot kesal padanya.
"Makan, gak usah bacot"
+++
"Lia tadi kata Pak Ojan lo yang jadi perwakilan Eskul padus ya?"
Lia mengangguk membenarkan, "Oh ya Je, kapan kita ngumpulnya? Biar gue bisa atur jadwal juga"
"Nanti pulang sekolah bisa kayaknya Li, oh ya lo gak usah minta jemput supir lo bisa?"
Lia mengernyit heran, "Kenapa emang? Lo mau numpangin?"
"Iya" Jaemin meringis malu malu.
"Boleh deh"
Setelah hari itu baik Lia dan Jaemin keduanya sama sama memutuskan untuk lebih dekat satu sama lain membuka hati dan berjanji untuk saling mengasihi layaknya sepasang kekasih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic
Fanfiction"Kasih aku alasan kenapa aku harus ngelepas kamu Li?" -Jaemin Abian "Anything wrong Je" -Lia "Aku rela jadi yang kedua asal itu sama kamu Li" -Soobin Ananda