"Kasih aku alasan kenapa aku harus ngelepas kamu Li?" -Jaemin Abian
"Anything wrong Je" -Lia
"Aku rela jadi yang kedua asal itu sama kamu Li" -Soobin Ananda
Lia menoleh, ia lalu tersenyum saat tau orang yang memanggilnya adalah Jaemin, sang pacar.
"Morning Bi"
Jaemin balas tersenyum, "Morning sayang, malam ini aku main kerumah boleh?"
Lia mengangguk sebagai balasan, "Boleh aja, bunda juga ada dirumah kok ntar malem"
"Jadi enaknya aku bawain apaan?"
"Bawa seblak hehe"
"Yeuu itu mah maunya kamu" Ucap Jaemin lalu menekan hidung Lia hingga sang empu terkekeh sambil berusaha menyingkirkan tangan Jaemin dari hidungnya.
"Masih pagi loh ini masih pagi anjj—"
Jihoon meringis saat Yeji mencubit keras lengannya dan membawanya menjauh dari pasangan yang sedang mesra mesranya itu.
Lia dan Jaemin terkekeh menatap Jihoon yang dengan enggan meninggalkan mereka berdua dan dengan terpaksa mengikuti Yeji masuk kedalam kelas.
"Masuk gih sana" Jaemin mengelus rambut Lia dan menyuruhnya segera masuk kedalam kelas.
Lia mengangguk pelan, baru selangkah masuk ke kelas Lia kembali membalikan badannya, "Ntar osis gak?"
"Iya osis, kenapa?"
Lia menghela napas kecewa, "Mau pulang bareng padahal"
Jaemin tersenyum menenangkan, "Besok aku jemput ya, kita berangkat bareng"
"Hmm aku masuk dulu ya, bye"
Jaemin mengangguk, ia baru meninggalkan kelas Lia setelah Lia benar benar masuk ke dalam dan tak berniat menemuinya lagi.
••••••
"Li tugas udah belum?"
Lia mengernyit heran menanggapi pertanyaan Heejin, "Ada pr emang?"
Heejin mengangguk cepat, "Tugas buk sri anjirr"
"Ohh itu, udah gue"
"Mana?"
Lia tersentak saat tiba tiba Soobin berdiri didepannya sambil mengacungkan telapak tangannya.
"Apaan?"
Soobin mendecak, "Tugas Bu Sri, gue belum"
"Dihh sopan lo begitu" Lia menyenggol bahu Soobin karena Soobin menghalangi jalannya menuju kerempat duduk.
"Elah Lia pelit amat, emang lo tega ngeliat gue di hukum Bu Sri"
"Tega aja tuh, emang lo siapa sampe gue gak tega"
Soobin mengulurkan tangannya lagi kali ini untuk bersalaman dengan Lia, "Your future husband"
"Alahhh anjg" Bukan Lia tapi Yeji yang menepis tangan Soobin keras hingga Soobin meringis kesal.
"Taik lo ganggu aja" Pisuh Soobin lalu kembali ke tempat duduknya di paling belakang.
"Li kok lo biasa aja sih ngeliat Jaemin makan bareng cewek gitu?" Tanya Heejin yang sebenarnya julit sih.
"Kan emang itu circle dia, sebelum sama gue juga kan udah gitu"
Yeji mendengus, "Si paling positive thinking"
"Lagian nih ya gue sama Jaemin juga baru 2 minggu anjir, santay aja lah"
"Justru ini tuh masa masa krusial Li, kalo misalnya Jaemin gak bener ya tinggalin mumpung belum kebablasan kan"
"Bener tuh kata ayang gue" Junkyu datang datang merangkul Heejin lalu tersenyum saat Heejin menoleh dan menatap tajam dirinya.
"Lepasin gak tangan lo"
Junkyu buru buru melepas rangkulannya lalu mendengus sebal karena Heejin yang judes banget hari ini.
"Lagi dapet ya lo? Sensi amat"
"Emang"
"Lagi pada napa sih temen temen aku sekalian, lagi pada galau ya?" Sunwoo duduk disebelah Junkyu dan mencomot gorengan milik Heejin.
"Anjing punya cewe gue ini" Junkyu menabok punggung tangan Sunwoo yang celamitan.
"Yeuu si Heejin aja b aja kok" Kesal Sunwoo menendang pelan kaki Junkyu.
"Ehh tapi kalo gue pikir pikir Ji, si Lia kan juga mainnya sama cowo cowo mulu, nihh sama dedemit" Ucap Heejin sambil menatap sinis keempat teman laki laki yang kini duduk semeja dengan mereka.
"Emang siapa sih yang marah kalo kita makan disini mau gue ratain hah?" Soobin dengan congahnya menggebrak meja kantin hingga atensi satu kantin tertuju pada mereka.