Just For My Mom

432 21 8
                                    

Pairing : Emu Hojou and otherGenre : Angst, family and friendship

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pairing : Emu Hojou and other
Genre : Angst, family and friendship.

This story is decicated to commemorating Mother'day Desember 22nd.

This story is decicated to commemorating Mother'day Desember 22nd

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

# JUST FOR MY MOM #

" Mu... Emu... " Emu memperlambat langkahnya. seseorang yang berdiri tak jauh darinya itu menatapnya, cemas. Wanita paruh baya, bergaun pesta kuning gading dengan rambut terurai dijepit ke samping. Cantik sekali.

Gelap, dingin. Tanpa sadar gigi Emu nyaris beradu. Badannya menggigil seketika, antara takut dan dingin yang membekukan... Brr, jam yang melingkari pergelangan tangannya masih menunjukan angka sepuluh, tapi rasanya malam ini seperti tak seperti biasanya. Dinas malam ini terasa agak... Entahlah! Emu sendiri sukar menggambarkannya. Kesendirian membuat dia agak merinding juga. Hampir-hampir dia menyesal tadi mau saja menawarkan diri menggantikan temannya yang akan pergi berlibur keluar kota menjelang Natal ini. Yah, Emu terlalu baik. Tidak tegaan melihat orang yang memohon padanya. Apalagi teman jaganya malam ini hanya dokter forensik yang lagi asik diruang mayat sesuai tugasnya. Hingga tinggallah Emu sendiri di tengah malam seperti ini.

Angin entah kenapa bertiup begitu kencang, hingga gorden disekitar ruang jaga itu tersibak berulang kali. Sambil berusaha meraih remote TV dimeja, Emu merapatkan jas dokternya menutup tubuhnya yang menggigil kedinginan. Selintas ia melihat bayangan dikaca jendela. Bayangan seorang wanita paruh baya, bergaun terusan putih gading begitu anggun... Rambutnya setengah digelung keatas, cantik! Emu ternganga, sampai tak sepatah katapun keluar dari mulutnya. Ia mengenal wanita itu, sangat mengenalnya.

" Mama...? "

BLARR!

Lampu mati seketika.

.............

Entah sudah berapa tissue yang dihabiskan Emu untuk mengusap keringat yang membanjiri wajahnya. Rambutnya terasa lepek, nggak nyaman, " Huh! Lama benar si Parad! Nggak ngerasa apa dia kalau aku nyaris lumer, seperti es yang diletakan di lapangan bola ! " Gerutunya dalam hati.

Emu series (One-shot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang