Jihoon dan Jinan telah resmi putus sejak satu minggu lalu.
Seantero sekolah tahu itu karena Jinan terus mengumbar kesana kemari bahwa dirinya dan Jihoon putus. Sementara Jihoon terus mengejar Jinan dan dengan tidak tahu malunya Jihoon menjadi bucin selama 24/7 pada Jinan. Meskipun Jinan selalu mengabaikannya.
Jihoon sadar jika apa yang dilakukannya salah. Ia bahkan mulai menjauh dari Anna, meski gadis itu terus mencoba mendapatkan hati Jihoon.
Jihoon pun sempat goyah untuk sementara, sebelum akhirnya memantapkan hati untuk mendapatkan hati Jinan kembali.
"Susu strawberry, coklat, pisang. Ada kimbab tuna, roti lapis, sama roti isi coklat keju spesial buat Jinannya Jihoon," kata Jihoon seraya tersenyum manis tepat di hadapan Jinan yang sedang fokus membaca tweet di Twitter.
Jinan memutar matanya malas dan hanya diam. Gadis itu lalu memakai headset miliknya, tanpa menyalakan musik di iPod miliknya. Karena bagaimana pun, ia paling suka jika sudah mendengarkan Jihoon yang cerewet. Hanya saja saat ini, Jinan sedang jual mahal penuh pencitraan.
"Gue tahu lo lebih suka dengerin gue daripada musik di iPod lo," kata Jihoon. Namun, lagi-lagi Jinan bergeming.
"Jinan," Jihoon tiba-tiba meraih pipi Jinan dengan kedua tangannya, lalu ia arahkan Jinan agar menatapnya.
Jihoon tersenyum, namun Jinan mendengus kesal seraya melepaskan headset di telinganya. "Lo apaan, sih? Ganggu terus! Kita kan udah jadi mantan!" ketus Jinan, mengundang gelak tawa seisi kelas karena suara Jinan yang nyaring hampir menggelegar di seluruh ruangan.
"Coba kita lihat berapa lama Jinan Jihoon mantanan," celetuk Haruto yang asik melihat drama Jinan dan Jihoon untuk kesejuta kali di dalam hidupnya.
"Kalau sekarang udah seminggu, berarti itu akhirnya," Jaehyuk ikut berujar.
"Ya lagian kan Jinan sama Jihoon kata peramal pernah putus di masa lalu, tapi di masa sekarang justru mereka itu ditakdirkan bersama. Jadi, yang namanya pelakor pergi yang jauh kalau bisa ke kutub utara," kata Somi panjang lebar seraya menatap lekat Shin Anna yang tak bisa mengalihkan pandangannya dari Jihoon.
"Tuh denger apa kata mereka, juga inget apa kata peramal yang kita datengin dulu. Masa lo gak mau balikan sama gue?" tanya Jihoon pada Jinan.
Jinan memutar matanya malas. "Setelah apa yang lo lakuin sama Anna, lo pikir gue mau balikan sama lo?" Jinan berbisik.
"Gak usah di spill juga lah!" Jihoon mendengus kesal. "Gue minta maaf. Gue khilaf beneran, Nan. Mau ya balikan sama gue," kata Jihoon memohon.
"Nggak mau. Gue udah punya pacar," kata Jinan.
"SIAPA?!!!" Jihoon tiba-tiba gebrak meja. Membuat Jinan dan teman-temannya yang lain terkejut.
Jihoon saat ini terlihat marah dan cemburu. Semuanya jelas tergambar di raut wajahnya.
"Kasih tau gue siapa?! Biar gue ajak berantem!" tukas Jihoon kesal seraya melepas kancing kemeja seragamnya.
"Emang lo bisa berantem?" ketus Jinan. "Lagian apa peduli lo, sih? Kan kita cuman mantan. Dah lah, gak usah ganggu gue lu! Urus aja tuh pacar simpanan lo," tukas Jinan seraya menatap Anna sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Stay - Park Jihoon (Treasure)
FanfictionHanya sepenggal kisah tentang Jihoon dan cinta pertamanya. Kita semua pasti pernah memiliki kisah cinta pertama yang abadi di ingatan, berputar bak rentetan film yang mengalun pelan. Sebuah hubungan dimana kita semua bertindak terlambat dan bodoh. A...