Sehabis pulang sekolah itu enaknya rebahan, dan kesal rasanya ketika baru saja menjatuhkan diri ke tempat tidur tiba tiba ada yang memanggil
Gak bisa apa biarin gue istirahat dulu?, gerutu gadis berusia 17 tahun itu dalam hatinya
Ia mendudukan dirinya kasar "Plis kak, gue baru pulang"
Kakaknya menyenderkan tubuhnya pada sisi pintu kamarnya, memandang adiknya miris. "Kaya gembel."
Hingga satu bantal mendarat diwajah tampan nya. "Keluar sono!"
"Kata bang suga makan dulu kampret, ganti bajunya, mandi, jangan lupa kalo besok bajunya gak dipake lagi sekalian cuci, kal--
Nadia mengangkat tangan nya menyuruhnya untuk berhenti berbicara "Udah ye bang Jimin, gue paham"
Kakaknya yang bernama Jimin itu mengangguk "Nah kalo udah paham napa gak dilaksanain sekarang?"
"Lo keluar lah dodol!"
Brak
Terserah. Mau disebut adik durhaka pun Nadia tak peduli, mengabaikan makian Jimin dari luar pintu ia pun segera mandi.
Menuruti apa yang kakak laknatnya perintahkan.
Ngomong ngomong tentang kakak, dia punya Tujuh kakak, dan semua nya itu laki laki, dan ia satu satunya anak perempuan di keluarga ini
Nadia pun menuruni tangga dan menghampiri para saudara saudara nya, dan duduk disofa tunggal
[Nadia'side]
Gue bakal ngenalin ke kalian kakak kakak gue
Yang tertua, alias yang lagi oseng oseng noh didapur itu namanya bang Jin, jin tomang, gue sama yang lain suka manggil dia gitu sih
Yang lagi motong motong bawang itu bang suga, dia itu.. Jujur aja dia tuh kaya cuek gitu tapi aslinya perhatian banget, bye dia noleh ke gue. Serem anying.
Oke lanjut dan yang lagi main ps didepan gue itu bang Namjoon, sering dipanggil Juna, tapi meskipun namanya mirip Chef, dia ga terlalu pinter masak.
Dan yang lagi main hp sambil selonjoran disofa itu namanya Bang Jhope, satu kata, sengklek. Kita sekeluarga kadang gak ngerti sama kelakuan nya.
Dan ada ketiga manusia lagi yang ikut main ps juga sama bang namjoon
Pertama ada Jimin, yang tadi gangguin gue istirahat.
Kedua ada Taehyung, ganteng? Banget. Tapi sama sengklek nya sama bang Jhope, bahkan lebih
Dan terakhir Jungkook atau Koko. Kita selalu ada nama panggilan khusus disini, dan koko itu.. Pinter nyanyi, gue sering minta dia nyanyiin waktu gue gak bisa tidur, tapi ya meskipun gitu dia sama aja selalu bikin naik darah.
Percayalah, gue yang paling waras disini:)
[Nadia off side]
Ia kembali masuk kedalam kamarnya, dan lagi lagi istirahatnya terganggu dengan suara yang berasal dari ponselnya
"Argh siapa sih" Nadia kemudian memeriksa ponsel nya yang memperlihatkan notif dari aplikasi whatsapp
'Unknown
Maaf ganggu, ini nomornya nadia kelas 11-2 bukan?Ah iya, ini siapa?
Gue Jaemin dari kelas 12-4, gini, tadi kata bu dahyun lo telat ngumpulin tugas harian?
"Eh lupa, aduhh gue langsung pulang sih tadi"
bilangin besok aja gitu ya
Sayangnya suruh sekarang, mumpung dia masih disekolah
[0.6] Saya udah kasih kamu waktu 2 hari, sekarang mau diundur lagi? Kamu ini mau nilai apa enggak?
"Mampus sama gurunya langsung" Nadia menyambar cardigan nya dan buku tugasnya kemudian menuruni tangga dengan terburu, "Bang, pinjem mobil!"
Belum sempat Taehyung membalas, Kunci mobilnya yang berada diatas meja sudah menghilang. "awas lecet!" Teriaknya
-----
Dia itu bukan murid nakal, bukan juga murid rajin, tapi terkadang lupa ketika disuruh mengumpulkan tugas.
Jelas saat sampai sekolah suasana disana sepi, diparkiran pun hanya ada beberapa motor dan mobil siswa yang terparkir
Jika ini bukan tugas dari bu Dahyun ia akan sedikit tenang, tapi guru nya satu ini sangat sangat TEGA, pernah saat itu ia dan teman nya tidak mengumpulkan tugas, dan nilai mereka benar benar dikosongkan
Dan dia tidak ingin mengulangi nya, karena nilai harian nya yang membagongkan kala itu, fasilitasnya tercabut secara paksa oleh kakaknya yang bernama Suga.
Tok tok tok
"Masukk"
Nadia membuka pintu ruangan bu Dahyun, "Maaf bu, saya telat lagi.."
Guru itu menghela napas, dan menunjuk meja nya dengan dagu, menyuruhnya untuk meletakkan bukunya disana "Jangan diulangi"
"Baik, kalau begitu saya permisi" Nadia membalikan badan nya, dan keluar dari ruangan itu, dan ia menahan umpatan nya ketika tubuhnya malah bertabrakan dengan orang yang lewat "duh, maaf maaf" ia pun membantu merapikan buku buku yang terjatuh karena mereka bertabrakan
"Lo Nadia?"
Mendengar namanya disebut, ia mengangkat kepalanya "hah siapa? gue?"
"Bego, kok nanya balik?" Gumam gadis itu kemudian
Pemuda didepan nya terkekeh, "Udah setor tugasnya ke bu dahyun?"
Seketika ia ingat bahwa ada nomor asing yang menghubunginya untuk segera kesekolah dan menyetor tugasnya "Kak mimin?"
"Heh, Jaemin"
"Oh iya maaf, kak Jaemin" Nadia pun memberikan buku yang berserakan tadi padanya "Kok masih disekolah?" tanyanya basa basi.
"Abis rapat osis tadi"
Nadia mengangguk paham "Makasih udah hubungin gue tadi, kalo engga kayanya gue gak bakal dapet nilai lagi" Ucapnya
"Makannya, apa apa itu tepat waktu" omel Jeamin tanpa sadar
"Iya iya, yaudah gue duluan"
Saat Nadia berjalan melewati nya, Jaemin memanggilnya lagi, membuat Nadia kembali membalikan tubuhnya
"Save ya nomor gue"
"Udah kok disave, tapi tar kenalin diri lo lagi kalo chat, nomornya suka kehapus"
Ucapanya membuat Jaemin mengernyit bingung "Lah dihapus sama siapa?"
"Dihapusin Jin"
-------
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise [Na Jaemin✔]
FanfictionJaemin itu random, tapi anehnya gue suka -AU -Fiksi ya ini Karya: Sra_lis Nct ©Sm