First:David Stanford(Part 1)

3.1K 138 7
                                    

  Sebagai seorang Direktur,pergi ke luar negri merupakan hal lumrah bagiku.Tapi tujuan kali ini menurutku tidak menarik yakni Kota Fortaleza di Brazil.Kalau jujur aku lebih senang ke Paris atau Madrid kota yang lebih indah.

”Boss,sebentar lagi kita take off loh” ujar Bianca asistenku.Aku langsung mematikan semua gadget tapi sebelum itu kulihat foto ketiga anakku.

”Aku pasti rindu mereka” desahku.”Kalau anda bisa menyelesaikan project dengan cepat,pasti 1 minggu lagi kita sudah bisa kembali”.Ucapan Bianca kadang bijak walau usianya baru menginjak 22 tahun.

Butuh waktu 10 jam untuk sampai ke Fortaleza,sepanjang perjalanan aku hanya tidur untuk mengisi energi.”Bianca,kenapa harus Fortaleza sih?”.Bianca tersenyum kecut.

“Kotanya indah kok,lagipula saham anda disini agak turun kan?”.Okey aku memang pernah kesana beberapa kali tapi hanya untuk transit.Begitu sampai Fortaleza,aku langsung dibawa oleh anak buahku ke Resort and Fancy Hotel Fortaleza.Tempatku menginap(salah satu dari hotelku) memang cukup indah,dengan pemandangan pantai pasir putih disertai lampu kota Fortaleza yang gemerlap.

 Aku terus memandangi jendela tersebut mengagumi pemandangan yang ada sampai aku tak sadar bahwa ada yang mengetuk pintu kamar beberapa kali.

”Roomservice!” teriaknya sambil mengetuk pintu.

”Ya,tunggu sebentar” aku buru-buru mengenakan baju mandi setelah menikmati jazcuzzi di kamar mandi tadi.

”Saya membawa makan malam yang sudah dipesan oleh Nona Bianca”.Seketika aku terperangah dengan rupa bellboy ini,wajahnya polos dan mata bulat besar yang indah ditambah kulit tan eksotis khas orang Latin.Aku terus mengamati bellboy ini dengan pandangan yang bisa dibilang mesum sampai ia risih.”Maaf,kenapa anda melihatku seperti itu?”.

“Hey bell boy...maukah kau bercinta denganku?One night stand saja,aku akan memberimu tips lebih” ucapku tiba-tiba yang membuatnya shock.

”Apakah anda sudah gila?Maaf jika saya tidak sopan,lagipula saya bukan orang macam itu!Dan saya tidak ingin melakukannya dengan sembarang orang!”

Karena tersinggung bellboy itu langsung keluar dan tidak mengambil uang tips sama sekali.Baru kali ini ada yang menolak ketika kuajak bercinta.Biasanya mereka akan senang apalagi jika kuberi uang tambahan.’Dia’ bellboy itu membuatku penasaran.

Pagi hari yang cerah,saatnya mendapat breakfast.”Pak David,silahkan masuk ke breakfast hall” pinta manajer hotel ini.Di dalam Bianca dan para pegawai yang lain sudah menungguku.

”Selamat pagi Pak David” sapa Eric Supervisor hotelku di cabang Fortaleza.

”Pagi Eric.... ngomong-ngomong kita kalah saing dengan perusahaan Royale Lion ya?”

Eric tertunduk lesu.”Maafkan saya Pak,saya berjanji akan memperbaikinya”.

“Sudahlah itu juga kesahalanku karena jarang ke Fortaleza.Oh ya kau sudah mendapatkan ‘itu’ belum?”. Eric mengerutkan alisnya,”Maksud anda?”.

“Partner,pacar,istri atau apapun itu” kataku sambil mengedipkan mata.Sontak wajah Eric memerah bak tomat cherry.”Eh..anu... itu saya punya namun tidak bisa menceritakannya sekarang”. Aku mengangguk mengerti dan mulai menyentuh menu breakfast ini.Selesai sarapan aku meminta Eric untuk mengadakan meeting dadakan pukul 11 nanti,karena kalau rapat sekarang tentu semuanya belum mandi hehehe.

Entah mengapa badanku terasa pegal sekali sampai malas ke kamar mandi,lalu aku melihat booklet spa di atas meja rias.”Hmm..layanan spa lengkap yang bisa diantar ke kamar?”

Tanpa pikir panjang aku langsung menelpon layanan spa itu.10 menit kemudian datang layanan roomservice.Saat kubukakan pintu ternyata...........

”Lho kau?” bellboy manis itu! “Sebetulnya saya malas kembali ke kamar ini,namun karena semua pegawai sibuk saya terpaksa” dengan nada acuh dia menyuruhku untuk berbaring di ranjang untuk massage.

”Bell boy sebetulnya aku ingin minta maaf atas kejadian kemarin”.Sungguh ada sesuatu yang mengganjal ketika dia bersikap dingin padaku.

”Saya juga minta maaf karena tidak sopan pada anda Pak Direktur-“.

”David...panggil saja aku David dan namamu?Hem...” aku berusaha melihat namtagnya.

”Alberto Pak” dia tersenyum dan melanjutkan massagenya.”Berapa usiamu?” tanyaku penasaran.”23 tahun,memang kenapa?”.

“Tak apa-apa kau memang terlihat muda sekali dan bukannya usia segitu harusnya masih kuliah?” pertanyaanku membuat Alberto menundukkan wajahnya.”Alberto maaf aku tak bermaksud-“.

“Haha bukan salah anda kok,maukah anda mendengar sedikit cerita tentang saya?” Aku mengangukkan kepala.Alberto mulai bercerita dan inti yang kutangkap dia adalah yatim piatu akibat orangtuanya mengalami kecelakaan.Dia anak sulung yang harus menafkahi adik-adiknya dan walau sempat kuliah 1 semester,Alberto lebih memilih membiayai kuliah adik keduanya Simon yang berusia 19 tahun.

”Ah....” air mata membasahi pipi Alberto.Aku memeluknya sambil mengusap air mata itu dengan ibu jariku.

”Sudah jangan menangis...aku salut dengan perjuanganmu.Di usia muda kamu sanggup menghadapi hidup yang seperti itu.Tangis Alberto semakin menjadi karena kembali mengingat ayah dan ibunya.Kusibakkan poni Alberto dan mencium keningnya.God of miracle!Dia berhenti menangis! Sempat terjadi moment kecanggungan diantara kita sampai...

”Pak eh maksudku David,untuk bath treatment anda ingin wewangian apa?”. “Kalau boleh aku ingin wangi lavender” lalu Alberto mengambil bubuk berwarna ungu yang kuyakini adalah lavender dan menaburnya ke tempat jazcuzzi.

”Silahkan berendam,terimakasih telah memanggil layanan service kami dan mau mendengar ceritaku.

Leganya setelah mendapat spa treatment oleh Alberto. Alberto entah mengapa aku terus memikirkannya,bukan karena rasa simpati namun cenderung ke arah suka maybe?

Tidak aku bukan gay...selama ini aku dikelilingi oleh wanita-wanita cantik.Bahkan aku pernah membayar mahal seorang selebriti hollywood untuk melakukan one night stand denganku.Salahkan Alberto karena memiliki paras cantik seperti wanita latin yang hot.

Holaaa... thx for reading! Vomment please? He he he itu ada ilustrasi wajah david

Love Affair at FortalezaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang