Sehabis meeting yang sangat melelahkan Eric mengajakku ke kolam renang hotel.
”Wah pool nya bagus...baru kau renovasi ya?”.
“Haha iya Pak,anda tidak ingin berenang..Woaaaaah!” Eric terkejut karena aku mendorongnya ke kolam haha.Seketika wajah Eric mengerut kesal.
”Saya kan masih memakai pakaian lengkap Pak!” Aku hanya tertawa keras menanggapinya dan membantunya naik ke permukaan kolam.”Maaf ya hahaha..sebagai gantinya aku akan mentraktirmu minum,waiters 2 cocktail ocean blue!” teriakku memanggil waiters berambut brunette panjang.
”Mohon ditunggu Pak” waiters itu berlalu.Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling tempat ini.”Eric aku tak menyangka dalam 5 tahun perubahannya sehebat ini”.Eric tersenyum lebar.Saat aku termenung tiba-tiba saja.........
PRAANG!
Terdengar bunyi sesuatu yang pecah.”Kau bodoh!Bajingan!Kau tahu berapa harga minuman ini?!” teriak manajer hotel yang mengagetkanku.Kulihat lebih jelas dan orang yang dia bentak itu Alberto! Aku langsung menghampirinya,”Apa yang terjadi?”
“Pak Direktur David!Mohon maaf karena ketidaknyamanannya.Pegawai ini ceroboh sekali,dia menjatuhkan minuman beserta gelas kristal!”
Aku hanya mengelengkan kepala lalu memberinya kartu kerditku.”Ambil ini untuk mengganti semua kerugian”.Manajer itu terlihat salah tingkah sambil meminta maaf pada Alberto.
”Terimakasih David- eh maksudku Pak Direktur”.
“Panggil David juga tidak apa-apa....kapan shiftmu selesai?” Alberto berpikir sejenak,”Kira-kira jam 8 malam nanti”.
“Baiklah,aku akan menunggumu di lobby!Jangan lupa berpakaian rapi!” pintaku lalu pergi meninggalkan Alberto yang terheran-heran.
Pukul 8 tepat aku sudah menunggu Alberto di lobby namun belum terlihat batang hidungnya.
”Haaaah..maaf membuatmu menunggu!”
Alberto datang dengan pakaian yang menurutku...sangat formal.
”Untuk apa kau pakai Tux segala?Aku memang bilang formal tapi tak seformal itu”.
Alberto mengerucutkan bibirnya,kesal mungkin?.
”Hahaha kamu lucu sekali” dengan gemas kucubit pipinya.
”David!” bentaknya jengkel yang kubalas dengan cengiran innnocent.
”Btw anda terlihat ehem...elegant?” Alberto berkata dengan wajah malu-malu.Tanpa basa-basi kutarik tangan Alberto hingga kita sampai di mobil.
”Kita mau kemana?” tanya Alberto penasaran.
”Hemm..lihat saja nanti”.Sebetulnya aku membawa Alberto ke sebuah restoran mewah di pinggir pantai Fortaleza.Alberto terlihat ragu-ragu untuk memesan makanan.
”Pesan saja,apapun yang kamu mau.Aku yang traktir kok”.
“Thank’s...oh ya David,kenapa kamu sungguh baik kepadaku akhir-akhir ini?” ouch pertanyaan yang sangat menohokku.Apa yang harus kulakukan?Apakah aku harus jujur? Oh dewi fortuna berkatilah aku!
“Alberto aku akan menjawabnya dan kuharap kamu tidak menjauhiku,sesungguhnya aku menyukaimu”
Alberto langsung tersedak minumannya.
”Benarkah? tapi kenapa? Mata Alberto menatapku intens.
”Menurutku kamu adalah orang yang rajin maupun giat dalam bekerja selain itu parasmu sungguh manis mengingatkanku pada seseorang....”.
“Seseorang?” sambung Alberto penuh penekanan.”Ya,aku baru sadar kamu mirip dengan mendiang istriku.Dia orang yang baik dan penuh perhatian”. Alberto mematung,dia berusaha menghiburku dengan menggenggam erat kedua tanganku,”Sudahlah jangan mengingat hal sesedih itu....”
Kami pun melanjutkan makan malam yang sempat tertunda karena peristiwa drama tadi.
”Terimakasih David,makan malam yang hebat sekali” pujiannya cukup membuatku besar kepala.”Sama-sama,mau kuantar pulang?” Alberto mengiyakan.Ternyata rumah Alberto cukup jauh dari hotel yakni dekat perbatasan dengan Rio.
Sebelum Alberto turun aku tak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk bertanya satu hal,” Alberto setelah tau aku menyukaimu,kau tidak jijik?” dia tersenyum hangat lalu mengelus rambutku.”Jika orang yang suka padaku itu sebaik kamu,so tidak ada alasan kan?Aku masuk dulu ya hati-hati di jalan”
Ingin rasanya kukecup bibir ranum menggoda itu namun aku takut dia tidak mempunyai perasaan yang sama denganku.Keesokan harinya aku mendapat tour dari Eric untuk keliling Kota Fortaleza.
”Jika siang hari keindahan kota ini kurang terlihat”komenku jujur.
”You right Sir, saat malam tiba aneka lampu akan menghiasi kota Fortaleza” Eric pun tertawa garing.
”Oh i see,anyway katanya kamu sudah punya pacar?Kenalkan denganku dong”.
“Soal itu...aku tak yakin anda bisa menerimanya dengan baik” Eric nampak khawatir kalau aku tidak suka dengan pacarnya.
”Come on Ric,kau sudah kuanggap seperti anak sendiri” ya memang,walau Eric adalah anak kerabatku aku sudah menganggapnya seperti anak sendiri karena dia anak yang polos,jujur,serta bekerja keras demi mencapai tujuannya.
Dengan ragu Eric mengajakku ke pantai Rio yang katanya ada pacarnya disana.Daritadi aku hanya melihat cewek-cewek berbikini tapi Eric belum menunjukkan yang mana pacarnya.
”Ah!Itu dia” tunjuk Eric dan otomatis membuatku menengok untuk melihatnya.
”Eric...apa penglihatanku tidak salah?” tentu saja aku heran karena yang kulihat adalah lifeguard berbadan kekar.
”Kan aku sudah bilang,anda pasti tak menyukainya”.Sejauh ini aku tahu Eric itu STRAIGHT,dia juga hampir menikah dengan seorang gadis Fortaleza namun kenapa....
”Sejak kapan kamu menyukai batangan?” tanyaku asal.”Astaga Pak hahaha!Entahlah baru kali ini aku jatuh hati oleh seorang pria,mungkin karena dia telah menyelamatkan jiwaku?”. Aku heran apa maksudnya telah menyelamatkan jiwa?
“Maksudmu?”
Eric mulai bercerita kalau dia sudah putus dengan gadis itu karena dia ketahuan berselingkuh olehnya.Merasa jiwanya hancur Eric pergi ke pantai Rio malam hari dan tak sadar dia sudah berada di tengah laut.
Melihat ada yang hampir tenggelam untung saja lifeguard yang kebetulan lewat langsung membawa Eric ke tepi.”Jadi intinya kau suka padanya karena dia menolongmu?” Eric mengangguk mantap.
”BABYYY!!!” teriak si lifeguard dari jauh.Eric membalas dengan melambaikan tangannya sembari tersenyum.”Kok kayanya dia dikelilingi oleh cewek-cewek ya?”.
”Yah,namanya juga lifeguard.Yang suka pasti banyak dong” suara Eric menjadi sendu.”Tapi aku yakin dia akan setia padaku” lanjutnya.
Kami kembali lagi ke hotel untuk makan siang.Di perjalanan aku melihat Alberto yang sedang berjalan kaki menuju hotel.
”Eric,hentikan mobilnya”.
Ckiit!
“Butuh tumpangan manis?” godaku.Eric hanya geleng-geleng kepala, Alberto pun naik ke dalam mobil.”Kamu pegawai baru itu kan?” Eric memulai pembicaraan.
”Iya Pak.Saya baru 3 bulan bekerja”.Dia menaikkan alisnya dan berbisik pelan padaku “Orang ini cukup ceroboh sampai Carlos memakinya habis-habisan” tutur Eric simpati.
”Walau dia ceroboh aku tetap menyayanginya” bisikku pelan namun masih terdengar olehnya.”Ahh...Pak David” Alberto tersipu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affair at Fortaleza
RomanceSinopsis:David Stanford adalah seorang CEO perusahaan Resort and Fancy hotel yang bercabang hampir di seluruh dunia.Tampan dan kaya membuat David beranggapan dia bisa membeli semuanya termasuk menyewa "Bellboy" manis Alberto untuk tidur dengannya.Ta...