CHAPTER 2

3 0 0
                                    

FLASHBACK  ON ( back into highschool )

Viana terbangun dari tidurnya yang nyenyak karena ia kaget sendiri, ia seperti melupakan ada suatu hal penting tapi apa ya? Saat ia membalikan tubuh dan tak sengaja melihat jam sudah pukul 05.55, ia langsung duduk dan menyibakkan selimut yang masih menggulung dirinya. Cepat-cepat ia turun dari kasur dan saat berdiri, GEDEBUUUUGG!! Ia terjatuh dari kasur karena selimutnya masih membelit salah satu kakinya. Kecerobohan seorang Viana memang tak bisa pilih waktu kali ya, tidak tau apa ya dia sedang diambang hidup. Ia sudah terlambat di hari pertama masuk sekolah. Apalagi hari ini adalah hari pertama MOS. Kan malu kalau sampai dimarahin dan dihukum.

Yaelah baru juga melek mata gue, sial sabar dong ah. Batinnya menggerutu kesal kepada sial yang buat paginya jadi sial. Segera ia mandi dan siap-siap untuk hari pertamanya sekolah.

Ini adalah pagi yang sangat tidak menyenangkan bagi Viana karena ia telat bangun, entah kenapa alarmnya memutuskan untuk bisu di waktu yang tidak tepat ditambah dengan baju seragamnya yang ketumpahan susu akibat tersenggol karena sangking buru-burunya. Ketika ia ingin meminta antar ayahnya, beliau sudah lebih dulu pergi karena ada breakfast meeting, sialnya lagi kakaknya memakai mobil satunya lagi ditambah supirnya yang memang belum datang pada jam segini pagi. Akhirnya dengan sangat terpaksa, ia pun memesan ojek online. Jam tangannya sudah menunjukan pukul 06.15, harusnya dia sudah di sekolah pukul 06.10. Untung saja jarak dari rumahnya ke sekolah terbilang cukup dekat, hanya sekitar 15 menit jika jalan kaki dan 5 menit jika naik kendaraan bermotor. Dengan tak sabar ia pun menunggu ojek onlinenya itu. Setelah mendapati mang ojek online di depan rumahnya. Ia pun langsung menyambar helm ojeknya dan langsung duduk di motor lalu mang ojek pun langsung tancap gas.

"Ayo, Cepetan Mang! Ngebut dikit, saya udah telat nih" kata Viana dengan sangat tidak sabar karena merasa Mang ojek ini sangat lamban, masa ngegas cuman 20km/jam, kapan sampenya?

"Ih si eneng mah, teu tiasa si joni babalapan enjing-enjing mah, kudu lembut ka joni mah" sahut Mang ojeknya.

"Lah Mang?! Ini saya udah telat banget, lagian sih namanya joni, coba kalo Rossi kan jadi cepet" balas Viana kesal.

"Atuh si eneng, Mang moal jadi ojek atuh, udah go internasion pembalap" kata Mang gojek nyengir.

"INTERNASIONAL MAAANNGG!!!" teriak Viana sangking kesalnya membenarkan perkataan Mang ojek. 

Akhirnya pun mereka sampai di depan sekolah Viana, Genandia Highschool, salah satu sekolah swasta terfavorit di kotanya itu. 

"Nih Mang, helmnya. Nuhunnya Mang!" ucap Viana sambil menyodorkan helm, lalu berjalan setengah berlari masuk ke halaman depan sekolahnya.

Tiba-tiba Viana berhenti dan berkata dalam hati, 'Cape banget gue, kan gue udah terlanjur telat, kalo lari juga sama-sama telat, jalan aja deh'.

Dengan santai ia pun berjalan menuju kumpulan siswa yang sudah berbaris rapi mendengarkan pidato guru yang sedang menyambut para siswa baru. Tanpa rasa dosa, Viana pun menghampiri salah satu siswi yang memakai nametag OSIS yang diyakininya sebagai panitia. 

Viana menoel pundak kakak itu dengan telunjuknya dan bertanya , "Permisi kak, kalau XA3 dimana ya?". 

Kakak panitia itu berbalik dan terlihat nametagnya bertuliskan Terana, "Loh? Kamu nyasar ya? Itu yang ada pita kuning, kamu jalan aja lewat belakang terus baris paling belakang ya"

Viana pun mengikuti arah telunjuk Kak Terana lalu berkata, "Iya, Kak. Hehehe, makasih ya, Kak." Lalu ia pun berjalan menuju kesana dan berbaris sesuai instruksi.

Untung aja gue ga ketauan telat. Dalam hati Viana lega.

Tak disangka ada yang memperhatikan Viana dari tadi ia masuk gerbang, ia memang panitia yang ditugaskan sebagai penanggung jawab keamanan untuk berjaga-jaga jika ada keributan atau siswa kabur atau siswa telat. Dia adalah Alanda Saka Tabian, atau sering kali dipanggil Alan, siswa kelas XIIA1, yang sangat terkenal dengan wajah tampan, kaya dan good attitudenya itu, bisa dibilang one of the most wanted boys in Genandia School. Selain dia itu tampan dan berperilaku baik, otaknya pun sangat pintar, tak diragukan lagi jika ia memang selalu mendapatkan ranking 1 di angkatannya. Dia juga sempat menjabat sebagai ketua OSIS dan ketua tim basket saat duduk di kelas XI. Banyak sekali secret admire nya, tak jarang ia mendapati loker mejanya dipenuhi oleh surat cinta, coklat atau bunga.  Bisa dibilang dia adalah paket komplit. Tapi hanya satu kekurangannya, banyak orang yang mengira dia gay karena tidak pernah dikabarkan pacaran atau dekat dengan lawan jenis lebih dari teman. 

"Manis", gumam Alanda pelan seraya matanya menatap intens siswi baru yang telat itu.

"HAAAAHHHH???!!!" tanya Arven kaget dan terbelalak karena mendengar pernyataan itu dari sahabatnya sendiri. Ia bergidik ngeri karena itu terdengar sangat menjijikan di telinganya. Ia tak menyangka sahabatnya itu beneran gay seperti gosip yang beredar di sekolah.

" WOI! LO YANG BENER NGATAIN GUA MANIS, GUA GA BELOK KAYA LO! GUA TAU GUA MANIS TAPI LO JANGAN SUKA SAMA GUA JUGA KALI, SAHABAT LO SENDIRI, GUA ITU JANTAN SUKA SAMA BETINA! JANGAN NGADI-NGADI DEH LO! JIJI!" Protes Arven dalam satu kali tarikan nafas kepada Alanda.

"Udah? Sana bantuin barisin yang lain, say." Goda Alanda dengan nada manja yang dibuat-buat kepada Arven yang kembali melotot dan memasang muka yang sangat jiji kepadanya. 

"BIBIR BIBIRMU SAY SOY APA SAY KOJI!" Balas Arven yang tak terima dirinya disukai sesama jenis, ia menganggap Alanda serius berubah haluan. Arven pun langsung lari untuk menyelamatkan diri dari Alanda yang sudah tak tahan menahan tawanya karena puas mengerjai sahabatnya itu. 

Tatapan Alanda kembali mencari sosok Viana yang manis itu. Bisa dibilang Alanda sangat terpikat kepada mata Viana yang seperti melumpuhkannya padahal tidak bertatapan langsung. Bagaimana kalau mereka bertatapan? Bisa pingsan di tempat Alanda. 

Dia akan jadi milikku, Alanda berkata dalam hati. 

 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Gimana readers? suka ga sama awal ceritaku? maaf ya kalau masih ada typo atau tidak sesuai keinginan, maklum baru pemula authornya hehehehe

silakan untuk comment yang membangun atau kalau readers punya saran-saran, author pasti bakal terima masukan dari kalian.. jangan lupa vote juga ya hehehe

see u in the next chapter!


VianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang