Petak umpet yang berujung malapetaka

1K 3 0
                                    


Selamat jumpa kembali...

Dengan diberi kesempatan ini, saya mau bercerita tentang kisah nyata yang saya alami ini sobat wattpad Di Awal umur ku 3 tahunan lebih, ku sering di ganggu oleh mahluk tak kasat mata. yang paling menakutkan yaitu yang selalu saya ingat, saat bermain petak umpat sekitar pukul jam 6 sore sesudah adzan magrib. Aku dan teman teman melanjutkan permainan yang paling, semua teman di sukai ya itu bermain petak umpat.

Awalnya aku menolak ajakan teman ku, untuk meneruskan permainan ini tetapi. Temanku mengancam kalau tak mau meneruskan permainan ini katanya jangan main bareng lagi. Ku melihat teman temanku pada setuju dengan ajakan temanku yang sifat nya pemarah ini. Seingat ku kalau gak salah namanya usep. Mungkin semua teman ku juga udah cape, tetapi kalau menolak juga takut karena teman ku yang bernama usep ini kalau tak di turuti kemauannya pasti bakal marah.

Akhirnya saya dan teman teman pun yang berjumlah 5 orang, meneruskan permainan ini. kami pun langsung menjulurkan tangan saling menghadapan dengan membentuk lingkaran. supaya untuk menentukan siapa yang menjadi kucing dalam permainan ini. setelah menentukan siapa yang menjadi kucing. Akhirnya teman saya yang bernama ubed menjadi kucing nya. saya dan teman teman pun langsung berlarian tak tau arahnya kemana yang penting bisa dapat persembunyian yang tak dapat di temukan oleh si ubed itu.

Setelah ku berpisah, dari teman teman saya. ku menemukan tempat persembunyian yang bisa di bilang bagus untuk bersembunyi, karena tempanya yang lumayan agak sempit dan banyak pohon pisang si sekelilingnya. Ku langsung berdiam diri di pohon tua itu yang dikelilingi pohon pisang ini. ketika beberapa menit ku merasakan keanehan, berdiam di pohon ini. karena di atas kepala seperti ada hewan lumayan besar dan matanya melotot ke arah saya.

Aku pun langsung melihat ke atas dan ternyata, benar dugaan saya, ternyata itu hanya burung hantu yang sedang memangsa tikus untuk makan malamnya. akhirnya ku tak mau berfikir aneh aneh karena hari sudah larut malam dan pandangan mataku sudah tak bisa melihat arah yang jauh. Ku berfikir lagi dan bertanya ke diri sendiri. saya udah berapa lama diam disini. dan akhirnya saya tak sengaja melihat ke arah pohon pisang dan ternyata di bawah dedaun pisang yang melebar panjang ada hantu yang berbaju putih.

Dan anehnya ku tak merasakan takut. ku terus memandangi sosok tersebut dan di kira kira ternyata itu pocong, yang matanya hitam dan kakinya melayang tak menginjak tanah. aku pun langsung terkaget dan tanpa sengaja, ku langsung melemparkan sandal saya. ke arah hantu tersebut tepat mengenai badanya. akhirnya hantu tersebut hilang dan ku langsung menangis ketakutan seketika badanku langsung lemas dan tak bisa berjalan saya menagis sekencang kencangnya sambil menyebut nama ibu.

Aku menangis terus bercampur takut. akhirnya ku menguatkan diri dan merangkak. karena jalanya tak rata dan pandangan saya tak bisa melihat jauh. setelah jauh ku meninggalkan pohon tersebut . ku merasakan di belakang seperti ada seseorang. benar saja ternyata benar di belakang ada orang dan menepuk pundak saya. dia bertanya kenapa dek. aku hanya bilang takut takut sambil menangis . akhirnya ku langsung di gendong oleh orang ini dan ternyata ku setelah melihat wajahnya dia mirip ibuku.

Tak lama kemudian ku langsung di bawa melewati pepohonan dan rasanya ku sangat lama sekali keluar dari kebun ini. setelah itu aku bertanya bu kenapa lama sekali kita sampainya sih. ibu ku tak menjawab . dia hanya diam saja dan terus berjalan. tak lama kemudian bentuk tubuh ibuku yang langsing berubah menjadi besar. ku semakin merasa ketakutan dan benar saja ternyata wajahnya juga berubah menjadi jelek dengan pipi nya ngambay kebawah dengan bola mata besar melotot ke arah saya serta telapak tangan lebar sekali di lengkapi dengan kuku kuku yang tajam.

Seketika wajahku ini yang sudah kering dari air mata sisa menangis tadi. langsung di banjiri air mata karena aku menangis dan berusaha melepaskan diri dari cengkraman hantu itu aku pun langsung di pindahkan di antara himpitan payudaranya yang besar mengambai ke bawah. tapi hasilnya saya tetap gagal walaupun ku mengeluarkan sepenuhnya tenaga ku ini apa dayaku karena ku berumur 7 tahun dengan tubuh kecil ku ini. ku tak bisa apa apa.

Akhirnya di depan ada seorang kakek dan aku berteriak meminta tolong kepada kakek kakek itu akhirnya kakek kakek itu melawan hantu wewe gombel dan ku langsung terlempar ke tanah. ku melihat pertarungan sengit antara kakek kakek dan hantu wewe gombel tersebut. akhirnya hantu wewe gombel menghilang dan kakek tersebut langsung mendekati saya. si kakek bilang ayo kita pulang disini sangat berbahaya sekali. jawab saya baik kek.

Si kakek pun langsung mengantarkan saya dan bercerita sepanjang jalan kepadaku. lain kali kalau main jangan sampai larut malam berhenti saja, sebelum adzan magrib berkumandang. kalau kita mengabaikan dan meneruskan bermain nanti bisa celaka dan mungkin bisa terlulang kembali malapetaka ini. aku pun langsung menjawab baik ke saya tak akan mengulangi perbuatanku ini.

Dan tanpa sadar diriku sudah berada di depan pintu rumah. orang tua ku langsung mendekati saya dan bertanya : kemana aja kamu ted ko jam segini baru pulang. saya langsung menceritakan dan akhirnya saya langsung di anter sama kakek kakek pulang kesini bu. orang tuaku terkejut karena penglihatan orang tua saya hanya sendirian yang datang kesini dengan berjalan kaki. tapi perasaan saya. saya di gendong sama kake kake tadi ko bu. dan orang tua ku merasa aneh dan mengakhiri perbicaraan ini ya sudah kamu mandi dulu gih. baik bu

Setelah saya melihat jam di dinding waktu menunjukan pukul 7 malam perasaan saya. saya kaya semalaman diam di kebun itu saya semakin aneh dan pusing saya tak mau memikirkannya lagi. saya langsung bergegas mandi terus makan dan ber istirahat supaya ku tidak kesiangan nanti besok sekolah. 

Petak umpet berujung malapetakaWhere stories live. Discover now