ten

1.2K 182 44
                                    



draco berlari menelusuri semua tempat di hogwarts hanya untuk mencari adrian,
"mate, sedang apa?" tanya adrian yang lewat didepannya. "KAU KEMANA SAJA? AYO IKUT AKU INI GAWAT!" kata draco gusar menarik tangan adrian lalu berlari menuju hospital wings

"jelaskan dulu! ada apa sebenarnya?" tanya adrian yang ikut berlari, "nadin muntah dan sekarang prof.snape yang akan memeriksanya" jawab draco sembari berlari.

mendengarnya, adrian hanya bisa pasrah ditarik ke hospital wings. sesampainya disana, draco mendobrak pintu dan berdiri disamping kiri nadin. "baiklah mari kita mulai" kata prof.snape sembari mengambil benda aneh itu lalu menempelkan diperut bagian kanan nadin

butuh beberapa menit untuk melihat hasilnya, prof.snape terkejut ketika hasil itu keluar yang berisikan terkena mantra obliviate, sakit pada bagian lambung dan juga nyawa. "nyawa? apa maksut dari nyawa, severus?" tanya madam pomfrey melihat sedikit hasilnya.

draco dan adrian diam mematung menundukkan kepalanya, tahu maksut dari nyawa tersebut, lalu melirik sedikit prof.snape, "kalian berdua, ikut saya. tolong beri dia ramuan penahan nyeri dan juga mual" kata professor snape menunjuk adrian dan draco sembari berjalan keluar menuju ruangannya.

─────────𝙨𝙞𝙡𝙡𝙮 𝙜𝙖𝙢𝙚𝙨

sesampainya diruangan professor snape, ia mengunci pintu dan memberi mantra peredam suara pada ruangannya. "hasilnya menunjukkan bahwa nadin terkena mantra obliviate dan juga nyawa. siapa yang memantrainya?" tanya professor snape tegas.

tidak ada yang menjawab, mereka berdua menunduk takut melihat kepala asramanya itu, "saya tanya sekali lagi, siapa yang memantrainya? tak ada yang menjawab? kalian berdua berarti pelakunya" perlahan tangan draco terangkat, "saya, professor" katanya takut-takut.

"kau? draco lucius malfoy? mengapa kau memantrainya? ada apa sebenarnya?" tanya professor snape sekali lagi menatap dua bocah laki-laki itu namun hening, tak ada yang memberi jawaban.

"kalian tahu maksut dari nyawa? nadindya nebula sedang mengandung, dan malangnya ia tak mengingat siapa yang melakukannya. dan sekarang kalian berdua lah tersangka utamanya, jika professor dumbledore tahu bisa-bisa kalian dikeluarkan dari hogwarts atau mungkin nebula yang dikeluarkan" kata professor snape

"kami berdua yang melakukannya, professor. kami tahu, kami salah. maafkan kami. ku mohon jangan keluarkan kami dan juga nadin" kata adrian yang akhirnya bersuara

"membuat malu saja, kau sebentar lagi lulus dan malah membuat kekacauan seperti ini, kau juga draco. bagaimana nanti kalau orangtuamu tahu masalah ini? sudah kau pikirkan? jelas sekali belum" kata professor snape

"pikirkan baik-baik, kalau kalian ingin nadindya mengingat lagi, satu-satunya cara ialah memberinya kutukan crucius." kata professor snape sembari memijat kepalanya, "apa? apa tidak ada cara lain? maksutku- aku tidak ingin ia merasakan sakitnya kutukan itu apalagi nanti jika berakibat fatal" kata adrian melotot mendengarnya, "tidak ada" jawab professor snape datar.

"kalau begitu, biarkan nadin seperti itu. aku tak ingin mencelakainya dan juga bayinya" kata draco pasrah, "kalian kembali ke hospital wings, saya akan membicarakan ini bersama kepala sekolah"

mereka berdua keluar dari ruangan professor snape, mengusap wajahnya dengan kasar, "bagaimana kalau yang lain tahu? aku bahkan tidak menyangka akan separah ini" kata draco.

"salah kau sendiri memantrainya, bodoh. sekarang sudah seperti ini dan kau baru panik, pakai akalmu sebelum melakukan sesuatu" kata adrian lalu pergi meninggalkan draco, "ya, memang aku bodoh" draco menyusul adrian ke hospital wings.

𝐓𝐑𝐔𝐓𝐇 𝐎𝐑 𝐃𝐀𝐑𝐄  |  𝐃𝐫𝐚𝐜𝐨-𝐀𝐝𝐫𝐢𝐚𝐧 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang