dering alarm dari benda putih menampilkan jam analog yang berada di samping nakas membuat pemilik manik yang tertutup itu mengernyitmasih mencoba menyesuaikan cahaya yang menerobos masuk pada kornea nya namun tak berniat sama sekali bangun dari benda bidang hangat yang menjadi bantal tidurnya
bergerak mencari kenyamanan lebih gadis yang masih berada dalam setengah sadarnya itu mempererat pelukannya pada guling yang entah ia rasakan beberapa kali lebih besar dari biasanya
tapi tunggu.. sejak kapan di kamarnya terdapat guling
mencoba mencerna yang terjadi lebih dalam hingga matanya terbelalak sempurna saat sebuah tangan kekar seseorang semakin membungkus hangat badannya
Alleta--gadis itu--meringis pelan, ini sudah berlalu seminggu dari hari pernikahannya namun entah kenapa ia selalu lupa dengan status barunya menjadi istri seorang Damian Andorson
jemari lentiknya keluar dari selimut putih yang menutupi tubuh keduanya
tidak... jangan salah faham, alleta masih mengenakan dress tidur lengkap seperti sebelum ia tertidur
permintaan dari damian yang membuat alleta selalu terbangun dengan rasa hangat yang selalu menjalar menuju pipi dan telinganya
damian mengatakan jika ia tak terbiasa tidur tanpa guling, dan entah kemana perginya guling kesayangan pria itu namun saat di tanya pria itu akan menjawab jika guling itu di buang atas titah mommynya
wanita itu mengatakan jika sudah ada alleta maka damian tak di perbolehkan lagi tidur memeluk guling, karna akan ada yang lebih nyaman di peluk bukan benda panjang tak bernyawa itu lagi
menyingkirkan tangan kekar yang cukup berat itu dengan kedua tangan kecilnya, Alleta harus berkali kali membuang nafas jengahnya saat tangan damian yang lagi lagi kembali merapat memeluk pinggangnya
hingga dengan sekali sentakan alleta bisa melepaskan diri, itupun karna ia cepat menyingkir dan menggantikan posisinya dengan bantal
berlanjut dengan mencepol rambutnya asal alleta melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri
huh... ia harus mulai bangun pagi dari saat ini karna ia akan memulai kuliahnya kembali, lagi pula ia lebih suka bangun pagi dan menyiapkan sarapannya sendiri
ah.. untuk hal satu itu mungkin alleta bisa menanyakan pada damian nanti
memilih mengenakan kaos oblong putih yang ia padukan dengan hotpans setengah paha alleta menuju dapur
alleta memang lebih suka mengenakan pakaian simple dan no ribet jika di dalam rumah toh hanya ada damian dan bi mina--maid yang datang setiap pagi dan pulang setelah membuat sarapan dan bersih bersih
alfaro pun kesini jika sudah menjelang jam 8 alleta sendiri bingung kenapa tangan kanan damian itu sekarang malas datang pagi
padahal ia yang tak tau jika itu perintah dari suaminya sendiri
suara dentingan alat dapur juga keran air yang berkali kali mengalir membuat langkah alleta semakin cepat menuju pantry yang sempat membuatnya berdecak kagum saat pertama kali melihatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
MY IDIOT Billioner
Romancetak ada yang bisa menebak bagaimana takdir akan membawa mu pergi tak ada yang tau pula perjalanan hidup seperti apa yang akan terjadi untuk kedepannya seperti seorang Alleta karenina maheswara, yang masih terus berharap seorang pangeran akan datang...