manik keabuan milik gadis itu menatap pada pantulan cermin yang menunjukkan dirinya sendirisedari tadi ia mencoba menulikan telinga mendengar decakan tak menyangka para make up Artis yang kini sibuk menata rambutnya
siapa yang mengira jika gadis yang tadi bahkan terlihat seperti gelandangan kini bisa berubah seperti ini
lagi lagi decakan terdengar kali ini dengan seruan yang tak kalah keras
Alleta mendiaminya saja, karna tak seberani itu ia menegur, lagi pula ia pun tak rugi fikirnya hanya ketenangannya saja yang sedikit terganggu
setelah tadi pagi ia dan pemuda bernama Damian Andorson itu menyampaikan janji di atas Altar, ia memang di suruh istirahat sebentar oleh mommy damian
sedang damian sendiri entahlah, mertuanya bilang jika damian pergi berama dengan body guard yang sudah mengawalnya dari kecil
dan jam 2 siang tadi alleta langsung di bawah kehotel tempat resepsi di laksanakan yang tak lain hotel milik keluarga suaminya sendiri
bercerita tentang janji suci mereka tadi Alleta jadi malu sendiri
ia tadi sempat tak mengenali Damian, pasalnya pria itu benar benar berubah bahkan terlalu berubah hingga ia tak mengenalinya
suaminya itu benar benar tampan tadi, ia bahkan sempat berfikir jika tak ada yang mengalahkan ketampanan suaminya itu
dan jangan lupakan wajah merah padam barbara yang seperti ingin menalan semua tamu hidup hidup
Alleta bahkan masih ingat dengan betapa cetarnya gaun yang di pakai oleh sepupunya itu
gaun merah menyala dengan sapuan make up yang terlalu tebal
Alleta bahkan hampir saja menyemburkan tawanya jika tak ingat mereka di mana
tepukan pada pundak kanannya membuat alleta tersadar, ibu mertuanya yang bahkan masih terlihat cantik di usianya yang mulai menginjak pertengahan 40 itu sudah berada di depannya
kemana perginya perias tadi?
oh astaga... Alleta jadi malu sendiri, ia terlalu asyik melamun hingga tak menyadari kedatangan nyonya Andorson itu
"nyonya Maaf saya tadi--"
"mommy.. Astaga sudah berapa kali sih mommy ingetin panggilnya mommy sayang.. kamu udah jadi anak mommy sekarang"
Alleta meringis pelan, memang dari seminggu yang lalu saat pertama kali keluarga andorson memintanya untuk menjadi istri dari anak semata wayang mereka Alleta sudah di wanti untuk memanggil ibu dari suaminya itu seperti yang damian lakukan
"maaf.. belum terbiasa mom.."
"yaudah gak papa.. asal jangan keterusan" Alleta memberikan cengiran tipisnya yang di balas oleh senyuman lebar Veronica Andorson itu
Alleta mengikuti langkah kaki mertuanya yang membawanya terduduk di tepian ranjang
gadis yang kini berstatus menjadi menantu keluarga Andorson itu bahkan dapat melihat dengan jelas binar sendu dari mata veronica
berniat tuk bertanya namun mommy mertuanya itu sudah lebih dulu membawanya kedalam pelukan
Alleta mematung di tempat, jadi seperti ini rasanya di peluk? fikirnya ia sempat melupakan rasa itu karna terakhir ia dipeluk oleh mamanya saat berusia 7 tahun sebelum mamanya itu meregang nyawa
matanya sudah mulai berkaca namun sebisa mungkin ia tahan saat sadar jika make upnya bisa saja luntur dan mempermalukannya sendiri nanti
selang beberapa menit veronika menarik diri, masih dengan senyum lebarnya ia membelai rambut tertata milik Alleta yang sudah di hiasi manik manik mutiara
KAMU SEDANG MEMBACA
MY IDIOT Billioner
Roman d'amourtak ada yang bisa menebak bagaimana takdir akan membawa mu pergi tak ada yang tau pula perjalanan hidup seperti apa yang akan terjadi untuk kedepannya seperti seorang Alleta karenina maheswara, yang masih terus berharap seorang pangeran akan datang...