Setelah mengusap matanya, Ni-ki bangun dan duduk di pinggir ranjangnya.Berusaha untuk melihat jam dinding di depannya, tetapi jam dinding itu terletak sedikit jauh dari posisi Ni-ki, sehingga pria muda itu harus menyipitkan mata elangnya.
Jam menandakan pukul 22.30.
Membuat lelaki yang baru saja bangun dari tidurnya ini mengeluh kesal.Ni-ki mengacak rambutnya dengan kasar."Eghh, sialan."
Ni-ki pun terhenti ketika ia mulai mengingat mimpi nya barusan.
Ni-ki merasa tidak biasa dengan mimpinya ini, karena semenjak kecil sampai sekarang ia selalu bermimpi buruk tentang masa lalunya.Bahkan bisa disebut bahwa Ni-ki memiliki penyakit PTSD (mimpi buruk berulang kali).
Tapi kali ini mimpinya berbeda.
Aneh, tidak biasa, canggung, atau mungkin bisa disebut...
Mimpi indah?Aghh.Memikirkan hal itu saja membuat Ni-ki merasa pusing.Ia mulai memijat pelan dahinya lagi.Seketika ia terhenti saat mendengar suara dering telepon ponsel pintar yang tergeletak di meja sebelah ranjangnya.
Ni-ki hanya melirik ponselnya sebentar dan matanya sedikit membulat ketika melihat nama seseorang yang meneleponnya.
Jay.
Ni-ki mengambil ponselnya dan memilih terima pada panggilan telepon itu.
Dengan tatapan datar Ni-ki menaruh ponsel itu di telinganya."Hm?"
"Heyyoo Ni-ki~!"
Suara berat Jay sangat terdengar jelas bahwa lelaki itu sedang mabuk.
Ni-ki hanya diam dan memutar bola matanya malas.
Tiba-tiba ada suara yang berbeda terdengar di ponsel itu."Ni-ki, ini Jake."
"Apa?"
"Kemarilah.Aku, Jay, dan Heeseung rayakan kenaikan kelas di Bar.Jay sudah mabuk parah haha, cepat kemari!"
Ni-ki pun mengerutkan alisnya dan menghela napas berat.
"Yang benar saja, sekarang?"
"Iya sekarang Ni-ki, cepat!"
Ni-ki segera mematikan teleponnya secara sepihak dan menghela napas lagi.
"Ha...kenapa aku harus bangun jam segini.."
Tanpa pikir panjang lagi, Ni-ki segera berdiri dan berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya.Setelahnya, Ni-ki segera mengganti celana pendeknya dengan celana jeans dan memakai jaket kulitnya yang berwarna hitam.Ni-ki memakai jaketnya dengan membiarkannya terbuka tanpa mengancingkannya, sehingga kaos hitam di balik jaketnya itu terlihat di bagian depannya.
Karena jarak antara bar dengan rumah megah milik peninggalan orang tua Ni-ki ini tidak terlalu jauh, Ni-ki memutuskan untuk berjalan saja menuju ke bar.Seperti biasa, Ni-ki berjalan santai dengan kedua tangannya yang ia masukkan ke masing-masing kantong celananya, tentunya dengan tatapan datarnya di sepanjang jalan.
Namun, tatapan datarnya ini juga tidak main-main.Karena wajah Ni-ki yang juga bisa disebut tampan, banyak wanita-wanita yang menoleh dan memperhatikan Ni-ki yang tengah lewat di kerumunan itu.
Tapi sebanyak apapun mata memandangnya, Ni-ki tetap cuek dengan tatapan datarnya tanpa menoleh sedikitpun.Udara di luar bahkan lumayan dingin, sehingga Ni-ki sedikit mempercepat langkahnya.Karena Ni-ki melangkah dengan sedikit cepat, ia dapat merasakan wajahnya semakin terasa dingin dan sedikit memerah.
Tidak lama, Ni-ki sudah sampai di tempat tujuannya.Baru pertama masuk pun Ni-ki sudah disambut oleh beberapa wanita-wanita yang seksi, bahkan ada yang mencoba untuk menggoda Ni-ki, tapi Ni-ki tidak menghiraukannya dan terus berjalan mendekati kerumunan yang tidak asing itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN (SungSunKi)
Romansabxb⚠️ Ni-ki yang sedingin es, dan Sunoo yang sehangat sinar matahari. Ni-ki manusia yang normal, dan Sunoo... BUKAN.Dia bukan manusia, melainkan makhluk "SHIELD"(Pelindung). Ingin tau apa itu makhluk Shield? Dan siapa itu Sunghoon? Ikuti ceritanya...