part 8

1.6K 170 67
                                    

Tuktuktuk

Aku menoleh melihat ada yang mengetuk kaca mobilku
"hanya satu?" batinku sambil keluar mobil dan menatap orang yang mengetuk kaca mobilku

"hey apa kau tau ini kawasan milikku, jika kau ingin parkir disini kau harus membayar" kata nya
Aku tersenyum dan mendekatinya

Author pov

Marchell mendekati orang yang mengetuk kacanya, dia seorang preman, dilihat dari penampilannya, dia bertato, tubuhnya kekar dan besar, ada beberapa luka diwajahnya

"Ohh apakah aku parkir ditempatmu?" Marchell sampai didepan preman itu
"Ya ini kawasanku, jika kau berhenti disini kau harus membayar padaku" Marchell tersenyum miring
"Berapa yang harus kubayar?"
"Hanya 1 juta" Preman itu tersenyum puas
"Oh apakah kau punya teman?" Marchell merasa kurang dengan hanya satu orang
"Tentu aku punya, tapi berbeda kawasan, cepat berikan uangnya"

Marchell mengambil cek dan juga pisau kesayangan nya dimobil, dia memberikan uang itu kepada preman setelah menulis nominal yang di inginkan preman itu

"Dia bukan orang baik, bukan salahku jika membunuh nya" Batin marchell sambil mendekati preman yang melihat lihat cek tadi
"Kau punya sesuatu untuk di sampaikan?" Tanya marchell
"Tidak, pergilah, kau sudah membayar jadi kau bisa pergi" Preman itu hendak melangkah  pergi dan

Jleb

Pisau marchell menusuk pundak preman itu, preman itu berbalik dan melihat siapa yang melakukan hal itu, ia melihat marchell yang tersenyum miring aka smirk, dia berusaha mencabut pisau itu tapi...

Bruk
Badan nya didorong hingga jatuh kedepan, badan nya yang sudah lemas di balikkan paksa oleh marchell

"Perkenalkan aku Marchello Wi-Ra-Ta apa kau tau itu?"
Preman itu membulatkan matanya terkejut, dia salah mencari lawan, dia tau marchell wirata adalah orang besar, bahkan anak buah nya ada diseluruh penjuru dunia
"K-kenapa k-kau mem-bunuhku?" Dengan nafas yang tersenggal senggal dia mencoba mencari tau alasan dari hal yang ditimpanya ini

"Aku? Aku hanya ingin melihat darah" Marchell lalu mencabut paksa pisau di bahu preman itu, lalu kembali menusukanvnya di dada preman itu.

"Aaakkhhhh" Kembali marchell mencabut pisau nya dan menusuk lagi di perut, wajah dan dadanya berkali kali hingga preman itu kehilangan nyawa nya, marchell lalu mencabut pisau nya dari tubuh preman itu, ia mengambil mata dan juga memotong beberapa jari pria itu

"Hahhh aku kurang puas dengan hanya 1 orang" Marchell bangkit dan melangkah kearah mobilnya, mengambil toples untuk bagian tubuh yang ia ambil tadi dan memasukkan ke dalam toples tersebut, ia juga mengambil tisu dan membersihkan darah yang ada ditangan dan baju nya agar dia terlihat seperti tak melakukan apapun, ia lalu pergi meninggalkan preman yang sudah tak bernyawa

Marchell melajukan mobil nya ke mansion, sesampai di mansion ia memberikan mobil nya ke penjaga dan masuk
"Dimana gadis itu?" Tanya nya kepada kepala pelayan
"Nona vanilla berada di kamar nya tuan muda" Pelayan itu membungkuk sambil menjawab pertanyaan tuannya
Marchell berlalu ke kamar vanilla

Disisi lain rumah itu vanilla berusaha tertidur dengan bergelung diselimut karena banyak sekali sesuatu yang menganggu nya, banyak sekali hantu baru yang baru ia temui

Tak lama kemudian ia merasakan pundaknya ditepuk pelan oleh seseorang, vanilla membuka selimutnya pelan takut itu adalah sesuatu yang menyeramkan

Ia melihat marchell berdiri disisi ranjang menatapnya dengan tangan didadanya
"Tu-tuan muda?" Vanilla memastikan didepanya benar benar tuan nya

"Ada apa denganmu?" Marchell mengangkat sebelah alisnya bingung
Saat hendak menjawab vanilla merasa sesuatu ada dibelakangnya, saat ia menoleh ia melihat seseorang dengan tubuh penuh bekas tusukan dibeberapa bagian

"Aaaahhhhhh" Vanilla reflek memeluk perut marchell karena ketakukan
Marchell yang terkejut membiarkan vanilla memeluknya ia merasakan jantungnya berdetak tak beraturan

Vanilla belum mau melepas pelukannya, ia melupakan siapa orang didepannya dan menyalurkan ketakutannya
Tangan marchell mulai bergerak mengelus surai coklat milik vanilla

Vanilla merasakan tangan besar yang ada dikepalanya sontak melepas pelukannya dengan cepat, ia terkejut karena memeluk tuannya itu
"M-maafkan aku tuan" Vanilla menunduk sambil memainkan jarinya, ia menoleh ke belakangnya dan tak menemukan sosok tadi

Terdengar nafas yang dibuang kasar oleh marchell
"Tidurlah" Setelah mengatakan itu marchell keluar dari kamar tidur

Vanilla kembali menutup tubuh nya dengan selimut, menutup hingga kepalanya, ia hanya ingin tidur, tapi hantu hantu itu mengganggu nya

Diluar marchell mencari pembantu
"Bi apakah dia sudah makan?" Tanya marchell
"Sudah tuan"
"Aah baiklah"
Marchell beranjak ke ruang baca miliknya, dia membuka suatu tempat dibelakang lemari miliknya, ya pintu rahasia

Setelah memasukkan pasword untuk pintu itu, dia masuk dan melihat beberapa koleksi miliknya, bukan koleksi seperti orang biasa melainkan beberapa potong bagian tubuh manusia, seperti jari, gigi, mata, dan sebagai nya

Dia ingat mengambil beberapa bagian tubuh orang tadi, ia lalu keluar dan membawa nya ke ruang tersebut, meletakkan dirak yang kosong lalu sedikit menjauh

"Hah kurasa aku harus menambah lagi koleksi ku hahaha" Dia melipat tangan di dada dan memandangi rak koleksi nya

Marchell kemudian berjalan ke kamar nya, ia mandi dan tidur

Keesokan harinya

Vanilla bangun lebih pagi, dia ingin membantu bibi dirumah ini mengerjakan pekerjaan rumah yang ada

"Nona anda tak perlu mengerjakan nya, saya bisa melakukannya" Ucap bibi lena
"Ah tak apa bi, aku lebih suka membantu daripada diam dan melihat"
Bibi lena hanya tersenyum melihat vanilla yang berkelakuan baik

Marchell turun setelah mandi dia melihat vanilla berkutat didapur dengan bi lena.
Marchell hanya memandangi punggung vanilla dari meja makan, tanpa ia sadari vanilla sudah berada di depannya

"Silahkan makan tuan" Vanilla meletakkan beberapa menu makanan yang ia bawa dari dapur
Marchell yang sadar dari lamunannya pun berdehem dan berkata
"Ekhem, ya tentu"

Marchell mulai memakan makanan nya dengan tenang, disertai vanilla yang juga makan di hadapannya

Seusai makan marchell enggan beranjak dari kursi nya. Vanilla membantu bi lena membersihkan meja, mau tak mau marchell juga harus pergi dari meja makan

Marchell teringat sesuatu sebelum dia pergi dari sana
"Ah ya vanilla, hari ini kau boleh keluar rumah"
Vanilla yang mendengar itu terkejut, tentu saja dia senang
"Benarkah tuan? Saya bisa keluar?" Mata vanilla berbinar menatap marchell. Berharap tak ada gurauan
"Ya ya kau boleh keluar hari ini" Marchell hendak berjalan pergi kembali membalikkan badan menghadap vanilla
"Tapi kau harus menggunakan supir, jika kau kabur aku akan menemukanmu"

Jangan lupakan smirk khas dari marchell, vanilla sedikit menelan ludah mendengarnya
"Y, yah tuan, terima kasih" Vanilla sedikit membungkukkan badan

Marchell pov

Aku berjalan ke arah ruang kerja, sedikit menghela nafas entah kenapa juga

"Ahh ada apa denganku hari ini" Setelah membuka pintu sambil bergumam

"Apa ini.... "










******

Halo guys
Maaf ya aku kehabisan ide
Buntu banget otakku
Oh iya makasih yang tetap nunggu
Jan lupa kasih bintang

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Psikopat boy and indigo girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang