Part 6

2.7K 225 44
                                    

"AAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHH" brak suara Vanilla pingsan, vanilla terkejut dengan munculnya 4 orang  yang masing masing  kehilangan anggota tubuhnya

Author pov

"AAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHmarchell terkejut mendengar teriakan itu tapi dia kurang peduli akan hal itu

"ada apa dengan nya, setelah berteriak, apa dia pingsan? " berbagai pertanyaan memenuhi kepala marchell karena tak mendengar apapun lagi, marchell yang ingin tau pun beranjak dari duduk nya dan menuju ke kamar vanilla

Ting

Setelah lift berbunyi marchell langsung keluar dan berjalan pelan

Toktoktok

" Vanilla kau tak apa apa? " pertanyaan pertama marchell adalah keadaan vanilla, Marchell yang merasa tak enak hati karena ketukan pintu dan pertanyaan nya tak dijawab oleh vanilla, padahal biasanya vanilla langsung membuka dan menjawab pertanyaan itu

Krek

Marchell mulai membuka pintu kamar vanilla
Marchell terheran
'kenapa susah dibuka' marchell pun mendorong pintu itu dengan sedikit kuat

Marchell terkejut, dia langsung masuk dan berjongkok di samping vanilla

"hey, vanilla, kamu nggak papa" marchell yang sebenarnya super khawatir hanya bisa menyembunyikan rasa khawatir nya di balik wajah dingin nya

Vanilla tetap diam dan tidak bergerak, marchell mulai mengangkat tubuh vanilla yang semula di lantai, mulai di pindahkan nya ke ranjang

Marchell menekan sebuah tombol yang ada di sebelah kiri ranjang, marchell menggenggam erat tangan vanilla, tersirat sebuah rasa di sana,  entah rasa apakah itu

Tak lama kemudian muncul 2 orang ya bi lena dan pak toni yang muncul karena mereka adalah kepala pelayan dan kepala bodyguard

"tuan ada yang bisa saya bantu"tanya bi lena sambil ter engah-engah

"panggil dokter segera, kalian nggak liat vanilla gimana?!! Cepat" marchel berkata demikian dengan nada marah serta khawatir

"aku ingin dokter nya yang paling profesional dan seorang wanita, aku juga mau dia datang dalam 10 menit, MENGERTI" marchell sedang diambang pintu murka nya

Tanpa basa basi lagi Bi lena langsung mengambil ponsel nya dan menghubungi dokter yang bisa menangani keluarga Wirata. Sementara itu Marchell dengan segala rasa yang ada di hati nya mulai sedikit panik. Dia berusaha membangunkan Vanilla yang tak kunjung sadarkan diri

"Tuan dokter Crystal akan segera datang" Seru Bi Lena setelah bertelepon dengan dokter itu

"jika dia tak sampai dalam waktu 10 menit, cabut izin praktek nya"Marchell masih dalam keadaan marah

Sembilan menit kemudian seorang dokter datang dalam keadaan ter engah-engah

"Permisi, saya akan memeriksa nya" kata dokter crystal. Sementara Marchell menyingkir dan menatap Vanilla

Setelah selesai diperiksa dokter itu langsung menghadap ke marchell dan berkata

"maaf tuan dia hanya syok dan butuh istirahat, saya akan memberikan beberapa obat agar dia bisa lebih tenang" katanya sambil mencuri pandangan marchell

Marchell yang mengetahui bahwa dokter itu tertarik padanya langsung berkata

"ya, berikan pada pak toni dan suruh dia menebus obat nya" marchell langsung beranjak pergi dan menghampiri vanilla yang masih terbaring

Psikopat boy and indigo girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang