ATHLASALETHA 03

17.5K 1.7K 233
                                    

500 komen spam next please!

***

Beberapa menit sebelum bel pulang berbunyi, kelasnya Athlas sudah lebih dulu bubar. Edgar dan Laskar sudah stand by di parkiran, tapi Athlas lebih memilih untuk berdiri di depan kelasnya Aletha untuk mengajak gadis ity pulang bersama ke rumahnya.

Athlas melipat kedua tangan di depan dada, menyandarkan punggung ke tembok. Mengerjap sesekali. Tidak lama kemudian, kelasnya Aletha pun bubar dan nampak lah beberapa siswa terkejut karena Athlas sedang berdiri sendirian di depan kelasnya mereka.

Athlas tidak memperdulikan siswa-siswa perempuan yang memekik senang ketika melihatnya. Cowok tersebut hanya sedang menunggu Aletha keluar dan setelah pacarnya tersebut datang Athlas akan cepat-cepat pergi dari hadapan para gadis-gadis SMA Galaksi.

"Athlas? Kamu ngapain di sini?" tanya seorang siswa perempuan yang tidak lain adalah Aletha. Verra dan Kesya saling sikut karena mereka berdua juga bingung kenapa ada Athlas di depan kelasnya.

"Pulang sama gue." Athlas menarik pergelangan tangan Aletha begitu saja yang membuat Verra menahan tangan Aletha yang satunya lagi.

"Eh! Eh! Apa nih main ajak pulang bareng aja?" tanya Verra. "Aletha kan dijemput sama supir pribadi Papanya. Kalo gue aja gimana? Aletha juga gak bakalan kenapa-kenapa. Iya kan, Leth?"

Athlas mengernyitkan dahi. Menatap Verra dengan kebingungan yang terpancar dari raut wajahnya. Begitu juga Aletha. Gadis itu menoleh dengan ribuan pertanyaan memenuhi kepala tatkala mendengar penuturan Verra barusan.

"Eh? Kok pada diem. Gimana kalo gue aja yang pulang bareng sama lo, Ath? Aletha kan dijem—"

Athlas menarik tangan Aletha begitu saja yang membuat ucapan Verra terpotong. Kini giliran Kesya yang menarik tangannya Aletha sampai Athlas ikut menghentikan langkah.

"Eh! Bisa gak sih gak usah main tarik-tarik aja? Aletha udah ada janji sama kita buat kerja kelompok bareng hari ini!" kata Kesya memberitahu kepada Athlas; nyolot.

"Hari ini! Pulang dari sini langsung kerja kelompok!" Kesya menambahkan.

Aletha menatap Kesya dan Verra bergantian, dirinya tidak bisa memilih salah satu di antara Athlas dan juga kedua temannya.

Kedua-duanya memang berarti bagi Aletha. Lagian juga Alteha sudah hafal jika Athlas memaksanya untuk pulang bersama pasti ia akan disuruh mengerjakan tugas hariannya Athlas.

"Loh? Kenapa kalian masih di sini? Kenapa belum pulang?" tanya seorang pria dengan kemeja batik berwarna biru abu keluar dari kelas atau lebih tepatnya dari belakang Kesya dan juga Verra.

"Kamu juga ngapain ada di sini? Ini bukan lingkupannya kamu," tambahnya seraya menatap Athlas dengan kerutan halus di dahinya.

Athlas menoleh. "Bapak ngasih tugas kerja kelompok sama Aletha?"

Pak Ardi mengangguk. "Iya, kenapa memangnya? Kamu mau bantuin Aletha? Bagus lah kalo gitu."

"Dikumpulinnya kapan?" tanya Athlas lagi.

"Lusa."

Athlas menoleh kepada Verra.

"Denger? Masih ada besok buat ngerjain tugas kelompok. Jadi lepasin tangannya Aletha karena gue punya urusan yang lebih penting lagi sama Aletha dari sekedar kerja kelompok."

Tangan Kesya ditepis kasar oleh Athlas, Aletha menyiratkan dengan tangannya kepada Kesya untuk meneleponnya nanti dan untungnya saja gadis itu mengerti dengan kode yang Aletha berikan. Dirinya mengangguk seraya mengacungkan jempolnya.

ATHLASALETHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang