Oke sebelum kalian baca, gua cuman mau ngomong kalo ada banyak hal yang gua ganti dari wattpad ini. Kayak Harry punya adik terus ada yang seharusnya dia kelas enam gua ganti jadi kelas lima. Jadi kalo kalian gasuka kayak diganti ganti gitu, gausah dibaca okey? Happy reading
Chapter 1
Mungkin banyak dari kalian berpikir seperti apa rasanya menjadi adik dari Harry Potter, iya Harry Potter. Sosok laki laki yang dikenal banyak orang karena ceritanya yang selamat dari Lord Voldemort.Orang-orang sungguh mengagumi Harry dan terkadang selalu meminta tanda tangan, foto, atau sekedar berjabat tangan.
Sedangkan aku, aku hanya dikenal sebagai adik dari "Harry Potter" yang terkenal. Cukup muak sebenarnya jika ada yang menanyaiku soal Harry, namun aku selalu menanggapi dengan sopan dan tulus walau terkadang setengah hati.
Aku juga bingung dengan orang orang yang hanya tertarik dengan cerita Harry. Apakah mereka tidak ingat kalau aku juga ada di tempat kejadian? Sedang nangis merengek, tidak mengetahui bahwa kedua orang tuaku sedang dibunuh di depan mataku.
Aku cukup bersyukur Harry dan aku selamat dari kejadian itu. Awalnya Voldemort memang hanya ingin membunuh Harry dan bukan aku. Tetapi dia gagal dan mantra tersebut malah terpantul ke dirinya sendiri, meninggalkan Harry sebuah bekas luka berbentuk petir.
Setelah kepergian kedua orang tua kami, aku diadopsi oleh seorang janda yang baru saja ditinggal suaminya. Sayangnya, dia tidak ingin mengadopsi Harry karena dia sudah mempunyai seorang anak laki laki, jadi aku pun hidup terpisah dengan Harry.
Harry dibesarkan oleh keluarga bibi kami, yaitu bibi Petunia bersama suaminya Vernon Dursley. Kadang aku merasa sedih jika memikirkan bahwa Harry tidak hidup bahagia disana. Harry kerap dijadikan "pembantu" oleh mereka dan tidak diberikan cukup makanan, karena hal itu lah Harry menjadi kurus dibanding anak seusianya. Aku sendiri sangat ingin menolongnya, tetapi Harry selalu melarang dan menyuruhku untuk tidak memberitahu siapa siapa atau bisa jadi nanti dia dihukum oleh pamannya.
Meskipun begitu, setiap minggu Harry selalu mengunjungi rumahku. Karena kebetulan rumah kami tidak terlalu jauh, jadi kami sering bertemu dan bermain bersama.
Oh ya, aku sampai lupa untuk memperkenalkan diriku. Namaku Alice Lily Potter, umurku 13 tahun dan lahir di London, 16 Juni 1981. Aku sekarang bersekolah di sekolah khusus penyihir bernama Hogwarts, dan masuk ke dalam asrama Gryffindor sama seperti kakak dan kedua orang tuaku.
Aku mempunyai rambut brunette panjang yang sedikit kemerah merahan dan netra mataku berwarna hazel. Kebanyakan gen ku berasal dari ayah, itulah mengapa rambutku berwarna cokelat dan mataku sama seperti ayah.
Sekarang aku akan memasuki tahun ketigaku di Hogwarts dan Harry akan memasuki tahun keempatnya. Aku tidak yakin jika tahun ini akan lebih menyenangkan dari tahun sebelumnya. Tetapi aku dengar dari Ginny teman baikku, kalau tahun ini akan diadakan Triwizard Tournament yang terjadi setiap 5 tahun.
Sebenarnya aku tidak yakin juga mengapa mereka mengadakan tournament seperti ini, cukup buang-buang waktu menurutku dan sebenarnya aku lebih ingin mempunyai tahun yang normal dan jauh dari banyaknya acara.
Tiga tahun belakangan ini, Harry selalu masuk ke dalam masalah dan kerap menghadapi Voldemort di setiap tahunnya. Aku hanya berharap di tahun ini semuanya akan berakhir dan Harry dapat menjalani harinya tanpa harus dihantui dengan hadirnya Voldemort.
Aku juga bingung mengapa kita butuh membawa gaun. Sejauh yang aku tahu di setiap surat tentang hal hal yang harus dibawa ke sekolah, gaun tidak pernah tercantum di dalamnya. Tetapi aku terlalu lelah untuk memikirkannya, sekarang yang aku butuhkan hanyalah tidur dan istirahat.
Namun otakku tidak pernah berhenti untuk berpikir soal sesuatu, seperti sekarang aku bisa berkunjung ke Hogsmeade di minggu-minggu tertentu. Aku sangat tidak sabar akan hal itu karena aku selalu bosan harus berada di ruang rekreasi setiap Sabtu dan tidak melakukan apa apa selain duduk di depan perapian dan mendengarkan ocehan Ginny tentang Harry.
Terlepas dari obsesi Ginny terhadap Harry, Ginny adalah teman yang setia dan selalu menjadi tempat curhat ku tentang berbagai hal. Dia tidak pernah lelah oleh diriku yang selalu berbicara soal Terry Boot, salah satu murid Ravenclaw yang sudah aku sukai dari tahun kedua. Walaupun sebenarnya dia tidak pernah memerhatikanku tetapi aku tidak peduli dengan hal itu.
Aku pertama bertemu dengannya saat aku berkunjung ke The Burrow di tahun pertama, Ms. Weasley memperkenalkanku kepada Ginny yang juga akan memasuki Hogwarts di tahun yang sama dengan diriku. Dia adik dari Ron, salah satu teman baik Harry dari tahun pertama.
Harry juga berteman dengan Hermione Granger, salah satu perempuan ambis yang pintar dan selalu mendapat posisi pertama di setiap mata pelajaran. Sebenarnya dia cukup baik, dan selalu membantu tugas tugasku tetapi kadang dia suka marah marah.
Musim panas tahun ini sudah berlangsung dengan cukup baik, dan aku akan mengunjungi The Burrow besok untuk pergi ke Quidditch World Cup. Aku cukup excited akan hal tersebut dan tidak sabar untuk melihatnya. Sekarang yang aku butuhkan hanyalah istirahat agar tidak lelah saat aku bangun besok, menanti hal hal seru yang akan terjadi setelahnya.
-
-
-
-
-
-
-
-
first chapter nih, gatau kalian suka apa ga 😭 sebenarnya gw bingung kenapa endingnya kayak gitu tapi yaudah deh capek gw mikirinnya 😢
KAMU SEDANG MEMBACA
bittersweet || hogwarts
FanfictionGimana sih rasanya jadi adik dari Harry Potter yang terkenal? Banyak orang mengira hal tersebut menyenangkan, tapi tidak bagi Alice. Alice sering terlupakan dan selalu menjadi pilihan kedua. Tidak sampai ada seseorang yang sungguh sungguh mengagumin...