01.

85 6 0
                                    

Seorang gadis cantik sedang fokus dengan materi yang dijelaskan oleh dosen di depan. Dia mencatat semua materi yang dosen itu sampaikan, sebenarnya ia tak se rajin itu. Afsana Meysha, nama gadis itu. Afsa itu cantik, maka tak heran ia menjadi selebgram.

"Afsa" panggil salah satu sahabatnya yang duduk dibelakangnya

Afsa hanya berguman tanpa menoleh, ia masih sibuk menulis materi di depan.

Gadis yang tadi memanggil Afsa pun berdecak, namanya Nabila. "Stt Afsa, noleh bentaran napa" bisiknya

Afsa menghembuskan nafasnya lalu menoleh ke arah Nabila "Apasih bil, tuh lo catet materi di depan" ucapnya

Nabila hanya cengengesan "Ntar gua nyalin punya lo aja, males nyatet gue"

Nabila memang seperti itu, dia sering kali meminjam catatan Afsa karena biasanya ketika ada materi dia jarang sekali menulis karena malas.

"Alah bil, lo tuh ya sekali kali kek rajin, minimal mah sehari doang gitu"

"Iya kalo gue udah dapet hidayah"

Salma, salah satu sahabat Afsa yang mendengar jawaban Nabila pun terkekeh, Afsa dan Nabila memang sering berdebat tapi setelah itu baikan lagi. Kesya yang duduk di depan Salma pun menoleh mendengar kekehan gadis itu "kenapa lo?"

"Biasa itu si Afsa sama Nabila debat masalah catatan"

"Nggak heran lagi gue"

Dosen di depan beranjak membereskan peralatannya. "Baik, sampai sini materi saya. Terima kasih dan sampai jumpa di pertemuan yang akan datang"

Afsa, Nabila, Salma dan Kesya membereskan barang barangnya. Mereka berjalan keluar dari ruangan menuju ke parkiran.

"Tungguin woy main tinggal aja" teriak cowo di belakang mereka

Afsa menepuk keningnya lalu menoleh "Lupa anjir kalo lo masih ketinggalan"

Cowok itu, Ghani mendengus lalu merangkul bahu Afsa "Lo pikir barang apa"

"Tumbenan lo rajin, tadi gue lihat lo nyatet semua materi. Habis dapet hidayah lo?" tanya Salma

"Mungkin sih iya, tadi malem pas tidur tiba tiba gue kejatuhan hidayah" jawab Ghani

"Berat nggak hidayahnya" sahut Nabila

"Jangan jangan hidayah anak fakultas sebelah yang ngejatuhin lo?" ucap Kesya

Mereka tertawa, Ghani mendengus "Nggak lah anjir, gue mau rajin sekali kali" ucapnya

Afsa melepaskan rangkulan Ghani lalu mencubit lengan pemuda itu "Apa apaan rajin sekali kali doang, nggak niat banget buat rajin"

"Ya mau gimana lagi, kadang setan tuh bisikin gue supaya males" jawabnya

"Ngaco"

Mereka sudah sampai parkiran kampus, disana sudah ada sahabat sahabatnya disana.

"Baru kelar lo semua?" tanya Afsa kepada mereka

Atha, Ardhan, Agam dan Benua mengangguk.

Atha langsung menggandeng tangan Afsa lalu menoleh ke arah sahabatnya "Langsung ke cafe biasa, lo pada duluan aja dulu" ucapnya

"Mau kemana dulu Ath?" tanya Benua

"Enggak kemana mana lo pada duluan aja ntar gue nyusul sama Afsa" jawabnya

"Yaudah lo berdua buruan ya" ucap Salma

Mereka sudah berangkat ke cafe langganan mereka, hanya tinggal Afsa dan Atha.

AfsanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang