Bab 17 - Kepulangan An [2]

2K 152 5
                                    

DILARANG MEMPLAGIAT

Vote & Comment nya silakan ^_^
Terima kasih

𝓢𝓮𝓵𝓪𝓶𝓪𝓽 𝓜𝓮𝓶𝓫𝓪𝓬𝓪 ❣

***

5 hari kemudian, An benar-benar bosan di rumah sakit dan memilih untuk pulang ke rumah. Karena Evan memintanya untuk menghubunginya ketika dia pulang dari rumah sakit, An dengan senang hati menelepon Evan.

Menatap Tiyu dan 2 asisten rumah tangga lain yang sedang berkemas, An mengetik nama Evan di layar kemudian menempelkan ponsel ke telinganya. Tidak lama kemudian panggilan tersambung.

"Halo?" Suara rendah Evan sangat menarik di dengar, seperti biasanya. "Hai Evan, dimana kamu sekarang?" An bertanya dengan nada ceria.

Evan yang akan melakukan rapat rutin menyuruh Rio untuk mendekat dan mempersiapkan berkas-berkas yang diperlukan. Sosoknya yang tampan kini sedang berdiri menghadap jendela. Matanya menerawang jauh.

"Di kantor, ada apa?" Nadanya tidak sedingin dulu sebelum dia tahu bahwa semua dugaannya tentang An salah.

Tapi sayangnya An tidak menyadari itu. Di telinganya, Evan masih irit bicara dan menggunakan nada dinginnya yang membosankan.

"Apakah kamu sedang sibuk?" tanya An lagi, berbasa-basi. Dia bisa saja langsung mengutarakan maksudnya menelepon Evan. Tapi dia ingin menguji apakah Evan sabar atau tidak menerima panggilan teleponnya.

Evan menoleh untuk melihat Rio yang memanggilnya karena rapat sudah siap. "Tidak."

Mengejutkan!

An bahkan tidak percaya kata-kata Evan. Dia mengernyit, matanya menuju jam dinding bangsal yang menunjuk angka 9 pagi. Biasanya, ketika jam-jam seperti ini An pergi ke Perusahaan Gia, Evan selalu sibuk. Entah itu rapat, melakukan peninjauan, atau bertemu klien. Mengapa hari ini dia tidak sibuk?

Tapi, bagus kalau tidak sibuk. Pikir An santai.

"Aku pulang sekarang. Kamu berkata aku harus menghubungimu ketika aku akan pulang dari rumah sakit." Makna tersurat dari kata-kata An jelas.

Evan ingat saat dia mengatakan itu. "Aku akan kesana. Tunggu aku!"

Panggilan tiba-tiba terputus.

"???"

An memandang ponselnya yang menampilkan riwayat panggilannya dengan Evan. Ekspresinya penuh tanda tanya. Evan pasti minum obat yang salah hari ini, karena lagi-lagi dia merasa aneh dengan sikap Evan.

"Nona, semuanya sudah kami masukkan ke dalam koper dan sedang dibawa turun ke mobil. Kami siap pulang sekarang, Tuan dan Nyonya juga menunggu di luar pintu." Salah seorang asisten perempuan datang dan melapor pada An.

Karena hari ini An pulang dari rumah sakit, orang tua An secara khusus mengosongkan jadwal mereka demi membawa An pulang. Mereka sangat bahagia melihat An akhirnya sembuh dan baik-baik saja.

"Umm. Aku mengerti," An beranjak keluar menemui kedua orangtuanya.

"Ayah, Ibu, tunggu sebentar." pesan An sembari memeluk ibunya dari samping.

"Siapa yang kita tunggu? Semuanya sudah siap." Ayah An bertanya heran.

"Ayah, Evan akan datang. Tunggu sebentar lagi." jawab An.

Ayah dan Ibu An saling memandang.   "Benarkah? Dia tidak akan berbohong padamu?" tanya Ibu An sambil mengelus rambut putrinya.

"Tidak."

BE GOOD, EVAN! [END] [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang