Di pagi harinya, Kini Aluna Angkasa dan Arsen pun tengah bersiap untuk pergi ke sekolah. Mereka berinisiatif untuk menitipkan Arsen ke Tempat penitipan Anak terdekat selama mereka sekolah."Udah semua kan..,? Yuk berangkat," ucap Aluna seraya menggendong Arsen yang tengah memakan lolipop miliknya.
"Gue ke parkiran apart ambil motor, lu tunggu di lobby aja.," jawab Angkasa sembari menyambar tas miliknnya.
Lalu mereka bertiga pun keluar dari apartemen tak lupa juga Angkasa menguncinya.
Sesampai nya di lobby, Arsen pun terus saja mengoceh tak jelas, membuat Aluna sendiri terkekeh. Ia sempat berfikir kenapa jalan hidupnya bisa seperti ini,? Tapi bagaimana pun Alur hidupnya ia akan tetap semangat menjalaninya.
Dan tak lama kemudian, motor besar Angkasa pun menghampiri mereka.
Angkasa sempat tersenyum tipis melihat interaksi keduanya.
"Yok berangkat..," ujar Angkasa pada mereka.
"Oh..udah, iya ayuk," kaget Aluna, karena ia tadi sedang asyik tertawa bersama Arsen. Hingga tak menyadari kemunculan angkasa.
Lalu mereka bertiga pun langsung menuju ke penitipan Anak terdekat.
~●○●~Sesampainya di tempat penitipan anak. Bukannya Arsen akan menangis, malahan bocah itu langsung ingin segera turun karena melihat banyaknya permainan anak dan juga teman disana.
"Ama ayo uluuun ih, ayo alsen au aiin..," ucap Arsen sembari sedikit memberontak di gendongan Aluna.
"Iya, iya ayo turun,"
Kemudian mereka pun turun untuk mengantar Arsen ke tempat bermain itu. Dan tak lama kemudian seorang wanita paruh baya pun datang menghampiri mereka.
"Eh.., nak Aluna yah.." tanya wanita itu ramah. Tak lupa juga seluas senyum menghiasi bibirnya.
"Eh iya bu.., saya kemari dengan maksud mau menitipkan Arsen selama saya dan Angkasa pergi ke sekolah," jawab Aluna Bermaksud menjelaskan kedatanganya.
"Oh iya nak.., silahkan. Dan panggil saya ibu Ratih aja, Ngomong ngomong nak Arsen nya mana yah..," tanya wanita paruh baya yang bernama bu ratih itu.
"Oh.. itu bu Si bocil nya udah ngebet pengen maen aja..," jawab Angkasa sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Oh iya.., ngga papa nak Angkasa.., namanya juga anak anak toh.." jawab ibu Ratih, Membuat Aluna dan Angkasa tertawa canggung.
"Oh yaudah ya bu kami nitip Arsen dulu, lalu sehabis pulang sekolah kami jemput kembali," ucap Aluna sembari tersenyum ramah.
"Iya nak silahkan,"
"Mari.. bu.., assalamualaikum," pamit mereka sembari mencium tangan ibu ratih.
"Iya mari.., waalaikumsalam," jawab ibu ratih ramah.
Aluna dan Angkasa pun langsung menaiki motor besar angkasa. Saat hendak ingin men-setater motornya tiba tiba suara lengkingan Arsen pun menghentikan mereka.
"Apaa....!! Amaaa...!!," teriak arsen kencang.
"Huft.. jangan teriak teriak gitu napa cil, apa apa..? Mau apa," tanya Angkasa. Pada bocil satu ini.
"Alsen au inta uang apa.. oleh ndak..? Toalnya alsen au beli cucu toh.." jawab Arsen polos. Membuat Aluna dan Angkasa terkekeh.
Angkasa pun merogoh dompetnya, lalu ia mengambil secarik uang lima puluh ribuan. Saat hendak mau kasih ke Arsen. Tangan nya lebih dulu di geplak oleh Aluna.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA ; My Bad Husband !!🚫
Novela Juvenil{🚫 YANG MEMPUNYAI HALUAN TINGGI PLUS BAPER AKUT WAJIB MAMPIR !!🚫} #NI cerita murni pemikiran aku yah, plagiat jauh jauh deh..:) Selamat datang di ceritanya Angkasa, Aluna dan Arsen. Menceritakan tentang kejadian di luar logika, membuat keduanya Me...