12. I Love You, I Remember You

291 33 0
                                    

Theme : Seven Deadly Sins

The main character : Lee Sangyeon

Warn : bxb

1940

Lee Sangyeon namanya, prajurit menakutkan

Menakutkan bagi pihak lawan namun menjadi sosok penyayang saat bersama rakyat nya

Hidupnya terlalu datar membuat nya dengan mudah di kendalikan

"Kapten Lee!" Panggil seseorang, membuat sangyeon turun dari kudanya dan berjalan menghampiri kawannya itu

Sangyeon tersenyum

Kapten choi, sedang pulang kerja?" Tanya sangyeon basa-basi

"Cih, memang menurut mu aku sedang apa?" Tanya chanhee sarkatis

Sangyeon tertawa ia berjalan terlebih dahulu membuat chanhee mengerutkan keningnya

Sebenarnya sedikit kesal karena di tinggalkan begitu saja

"Baiklah dimana sopan santun mu? Kawan lama menyapa namun kau malah meninggalkannya seperti ini?"

Sangyeon menoleh dan tersenyum

"Aku ingin mentraktir mu? Kau mau tidak?"

Chanhee tersenyum lalu sedikit berlari menghampiri sangyeon

Ia mengambil tangan sangyeon lalu di kalungkan pada lehernya

Sangyeon menahan nafas, mungkin chanhee tak mengetahuinya bahwa diam-diam ia menaruh hati pada temannya itu

Tumbuh bersama dalam lingkungan kerajaan, mereka sudah dekat satu sama lain sejak kecil

Lupakan jika sangyeon lebih tua 5 tahun dari chanhee

Namun seperti alasan klasik demi persahabatan membuat sangyeon harus mengubur perasaannya itu

"Kau ingin mentraktirku apa?"

"Terserah kau, aku akan menurutinya!"

Chanhee tersenyum senang, itu sudah cukup membuat sangyeon bahagia

.
.
.
.
.

"Menteri yang?" Panggil sangyeon saat melihat seseorang yang ia kenal duduk manis di rumahnya

"Apa kabar kapten Lee?" Sapanya

Sangyeon duduk di depan menteri yang

"Kapten Lee, aku tau kau sedang merasa kesal bukan?" Tanya menteri yang

Entah mengapa sangyeon langsung tahu maksud dari menteri yang

Perang terakhir kemarin, waktu dimana chanhee menghampiri sangyeon

Sebenarnya saat itu sangyeon dalam keadaan kacau, sangyeon sedikit mengalami kekalahan membuat dia pulang dalam keadaan damai

Namun sang raja tidak menerimanya, ia memaki sangyeon di depan banyak orang membuat harga diri sangyeon turun begitu saja di depan anak buahnya

Lantas? Bagaimana sangyeon tidak dendam pada yang mulia jika di perlakukan seperti itu?

Namun sangyeon tetap lah sangyeon dia tidak akan bisa dengan mudah tersulut emosi

"Apa yang kau inginkan dari ku, menteri yang?"

Menteri yang tertawa mengagumi sangyeon yang langsung paham arah pembicaraan

Petal FortuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang