Alona, perempuan yang siap menjadi apa saja hanya untuk menjadi apa yang Awandanu inginkan. Lona yang selalu sendiri, setelah kepergian orangtuanya diumur 9 tahun, sudah banyak kehilangan kasih sayang. Bertemu dengan Awan adalah awal kebahagiaannya kembali. Lona siap diperlakukan dan dituntut oleh Awan seperti apa saja. Cinta membutakan Lona, bertahun-tahun dituntut menghindari status kehamilan, pada akhirnya Tuhan memberikan kepercayaan tersebut. Awan yang sudah mengundur-undur dan selalu membuat alasan akan menikahi Lona, ternyata tak kunjung datang pembuktiannya. Awan tahu kecerobohan Lona, karena mengandung. Awan marah, meledak-ledak, dan pada akhirnya mengungkapkan kebenarannya... tidak bisa menikahi Lona. Lalu untuk apa Lona bisa menepati janji dalam hatinya? Bahwa akan menurut dan menjadi apa saja yang cintanya mau, ketika ia harus terpisahkan dari bayinya, dan tidak akan mendapat hak sebagai wanita milik Awan secara sah?