Jingga lupa, kalau mencintai Senja itu ada risiko patah hatinya. Jingga juga lupa, kalau hati yang sudah patah itu tidak mudah untuk diperbaiki. Namun, Jingga tidak pernah lupa untuk selalu memberikan perhatiannya kepada Senja. Jingga juga tidak pernah lupa kapan dan kenapa dia memilih Senja untuk menjadi cinta pertamanya. Dalam cerita ini, Jingga banyak belajar bahwa mencintai Senja tidak selalu menyenangkan. Jingga belajar bahwa mencintai Senja itu harus banyak bersabar. Bukan karena Senja yang tidak bisa dimilikinya, tapi karena dia sadar bahwa perasaan sayang Senja terhadap perempuan lain sama besarnya seperti Jingga mencintai dan menyayangi Senja.