CERPEN LAWAS RASE PONTIANAK Burut Si Berot adalah cerpen lawas saya yang berhasil dimuat di harian Pontianak Post, tanggal 10 Juli 2005. Dengan setting kota Pontianak yang kental dengan nuansa Melayunya, kisah ini mencoba memotret sebuah fragmen kehidupan masyarakat kota Pontianak yang masih memiliki pandangan-pandangan yang salah tentang banyak hal. Cerita ini juga berusaha mengangkat rasa kekeluargaan antar sesama meskipun dalam pergaulan sehari-harinya sering berbicara dengan suara keras dan berteriak. Berhubung logat dan bahasa yang digunakan adalah khas Melayu Pontianak meski belum sempurna pada beberapa dialog (sama dengan logatnya Siti Nurhaliza), maka berikut ini saya petikkan beberapa arti kata-katanya : ngape : kenapa cawat : celana dalam tadak : tidak balek agik : balik lagi ngganggok : mengganggu