Terinspirasi dari 7 Falsafah Ajaran Sunan Drajat *** Cinta 'tak harus memiliki, bukan? Pun seperti impian yang didambakan, tetapi 'tak dikehendaki sebagai alur yang terbaik oleh Tuhan. Bertahun-tahun tidak bertemu sapa, dan saat kenal pun memang 'tak pernah bersenda. Namun, bagaimana jika Sang Pencipta telah menggariskan takdir untuk umat-Nya? Tidak ada yang bisa menolaknya, bukan? "Dulu, akulah pengagum rahasianya, dan tidak mudah untuk dipercaya jika sosok rupawan yang kukenal di masa putih abu-abu telah menunaikan khitbahnya di depan kedua orang tuaku. Namun, setelah khitbah itu kuterima, tiba-tiba sang sahabat mengungkap padaku tentang sebuah rasa untuk Diandra. Aku harus bagaimana? Keduanya berarti bagiku. Rumitlah kisahku ketika harus kurahasiakan hubungan itu." Ya, dia Dilema. Kepingan pilihan yang terus menuntut batin dalam kebimbangan yang melanda. Istikharah pun belum cukup, jika hati masih ragu karena takdir yang pasti belum berlalu. Dalam diary birunya, Selma Asmarani menuliskan, "Biarlah aku menunggu waktu, dan biarlah takdir yang menjawab semua ini. Pertanyakan dilema dengan istikharah, dan serahkan kebimbangan hanya kepada Allah. Aku yakin, istikharahku tidak akan salah memilihnya."
3 parts