Muara pernah menikah, dengan laki-laki yang dia yakini tidak akan pernah meninggalkannya, seseorang yang dia anggap begitu menyayanginya bahkan melebihi diri sendiri dan yang pada akhirnya malah meninggalkan dengan semua sikap kekanakan, sesuatu yang membuat seluruh saraf Muara seperti melebur menjadi satu, di hari itu ketika dia menerima surat cerai yang bahkan dengan pengecutnya lelaki itu titipkan kepada supir, seluruh hidupnya jatuh menimpanya bagaikan malaikat pencabut nyawa.
Giandra, hidupnya sempurna, dengan dua anak lelaki dan menunggu kelahiran putri kecilnya, tetapi takdir tidak sebaik itu, semua hancur karena sebuah bencana, kejadian yang merenggut seluruh kebahagian dan menyisakan dirinya sendiri. Terpukul? Jangan ditanya, bahkan jika bisa memilih lelaki itu ingin rasanya ikut mati saja, menjadi tanah dan melebur di sana, tetapi takdir tidak berpihak padanya, CEO muda dengan segala daya tariknya itu harus hidup dengan segala kekosongan.
Disebuah tempat yang tidak terduga, keduanya kembali bertemu, mantan sepasang kekasih yang pernah bersama, dengan kejiwaan yang tidak jauh beda, mendekam di pintu bersekat gorden selama satu tahun, berusaha memulihkan jiwa yang bergetar karena takdir memainkan peran buruknya, sebuah pertemuan yang tidak diinginkan tetapi harus dilalui, sebuah ide yang tidak masuk akal tetapi akhirnya mereka lakukan, sebuah hubungan tanpa rasa yang nyatanya mereka jalani.
Giandra yang sekaku kanebo dan Muara yang tertutup luar biasa. Disatukan didalam sebuah ikatan suci yang tak pernah terbayangkan, kedua mantan penghuni rumah sakit jiwa itu akhirnya bersama, entah pernikahan bagaimana yang akan mereka jalani setelah ditinggalkan orang yang mereka cintai walau dengan keadaan berbeda.
"Lebih baik mana, ditinggalkan orang hidup atau mati?"
-
-All Rights Reserved