Batra maupun Gantari, dua-duanya memilikinya luka, tapi mereka ingin berjuang untuk sama-sama saling mengobati. Mampukah mereka? Baca kisahnya disini. Tangisan lo nggak masalah tapi, suara ingus lo, bikin jijik." jujur Batra, membuat Gantari langsung sadar diri dan menghentikan tangisannya juga mengelap hidungnya menggunakan tisu yang berada di lengan Batra. Gantari terdiam sejenak, mencoba mengatur nafasnya dan dirinya agar lebih tenang terlebih dahulu. "Jangan bilang siapa-siapa, kalau gue nangis di depan lo." "Lo pikir gue cowok apaan?" tanya Batra. "Kali aja lo ember," jawab Gantari. "Gue gayung." Gantari menatap Batra tak percaya. "Lo bercanda?" "Lupain." Gantari mengangkat jari kelingkingnya dan menunjukkannya pada Batra. "Janji dulu sama gue, cepetan!" "Janji apa?" "Nggak akan pernah bilang siapa-siapa, kalau gue pernah nangis di depan lo!" "Nangis nggak selalu buktiin kalau lo itu lemah, lo cuman manusia biasa yang pasti bakal ketemu sama yang namanya capek." Batra menatap Gantari begitu serius.