"Gue gak bisa lari kemanapun, karena yang gue hadapi adalah jiwa gue sendiri. Segala hal yang menyakitkan dan menyeramkan ini harus gue hadapi. Kalau gue menyerah, siapa yang akan menyelamatkan jiwa gue? Kalau bukan gue dan Tuhan. Gue gak akan membiarkan jiwa gue dikendalikan dengan kebencian dan kemarahan. Karena gue gak mau berubah jadi monster." Vito Nugroho "Hal yang paling sulit di dunia ini? Menghadapi jiwa lu sendiri. Karena, terkadang, jiwa lu bisa menjadi baik dan begitu mendukung lu. Tapi, jiwa lu juga bisa menjadi jahat dan melawan diri lu sendiri." Aditya Saputra "Kemarahan dan kebencian yang besar mampu merusak dan membunuh jiwa manusia. Yang pada akhirnya, ia hanya dikendalikan dengan kebrutalan dan kekerasan, tanpa tersisa sedikitpun rasa cinta dan empati." Rangga Sakti Dermawan "Jiwa kita itu sama pentingnya dengan pikiran dan hati. Kita harus berjuang sekuat tenaga untuk menjaganya agar tidak menjadi sakit, rapuh, dan lalu mengeras karena kurangnya cinta dan kasih sayang." Dokter Zahid 🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝 Vito akhirnya menyadari, kalau selama ini ada banyak hal yang bermasalah di dalam dirinya. Ia sadar kalau ia memiliki kepribadian ganda. Dokter Zahid membantu Vito agar kembali berdamai dengan dirinya. Masalah semakin bertambah, begitu Joni dibunuh di dalam lapas. Tidak ada petunjuk yang tertinggal, selain buku diary mendiang Joni. Adit dan Vito merasakan banyak kejanggalan di dalam buku diary itu. Sementara itu Rangga, seorang profiler muda menemukan banyak hal aneh dalam kasus pembunuhan beberapa narapidana di dalam lapas yang terjadi belakangan ini. Pada akhirnya, Vito, Adit, dan Rangga terlibat dalam kasus yang besar. Teror demi teror yang mereka alami. Tak mampu membuat mereka gentar dalam mengusut kasus ini. Adit pun, harus rela menjadi martir demi menuntaskan kasus kriminal yang tak biasa ini! Lalu, akankah penyelidikan ini berakhir dengan keberhasilan atau berakhir dengan tragi