Aku tidak pernah bermimpi berada di tempat antah berantah dan bermain kejar-kejaran dengan laki-laki bertampang songong yang rasanya ingin aku umpankan pada anjing gila berkepala tiga yang sering menginjak bunga di pekarangan rumahku. Secara harfiah memang aku tidak sedang bermimpi, karena yang 'ku hadapi kini adalah kenyataannya. Aku bangun dari kematian untuk mengejar kematian. "Hei, Bianca! Aku hitung sampai tiga, kalau kamu tidak mau menjawab, aku siap menjatuhkanmu ke dasar Lembah Putus Asa." Laki-laki gila itu sedang mempermainkanku. "Dalam mimpimu, keparat!" Dan disinilah aku, mengambang di atas lembah entah berapa dalamnya, bersiap menjemput kematian berkali-kali di tangan laki-laki itu.