"Aku butuh pil itu, those red pil, red pil, red pil, red pil!" Gema suara di pikirannya bertambah, memori samar menyakitkan itu muncul lagi dan lagi. Semua orang melihatnya menatap takut, jijik, menyudutkan dirinya di stasiun kereta hari itu. Tidak ada yang menghampirinya yang sedang menjambak setiap inci rambutnya sambil membelenggu di dekapan dingin nya lantai stasiun jepang saat itu. Suara gemuruh petugas kepolisian yang berlari untuk mengamankannya mulai terdengar, kepala nya terasa akan meledak dan tiada siapapun saat itu.