Aska bisa dibilang sebagai anak yang-hampir-sempurna. Dia adalah mahasiswa berprestasi di jurusannya, kepala Divisi Ilmiah di organisasi jurusan, punya kemampuan bermain musik, salah satu anggota debat yang sering menyabet penghargaan best speaker pula. Mottonya simpel, hidup cuma sebentar, jadi sebisa mungkin, Aska bakal jalani hidup dia sesempurna mungkin. Tapi, di pikiran Kala, saudara kembar identiknya, berbeda. Wajah mereka memang mirip, tapi kalau soal sifat ... sudah lah. Satu kelas dengan Aska, tapi jadi musuh hampir semua dosen. Kerjaannya kalau di kelas cuma tidur atau bermain permainan di ponselnya. Kala mungkin tidak sesempurna Aska. Dia juga tidak bisa menggantikan kehadiran adik beda sepuluh menitnya itu. Tapi, satu hal yang Kala tahu, dia cuma pengin Aska bahagia dengan hidup singkatnya.