"Ada seseorang berkata kepada saya. Tuhan adalah hakim sempurna. Apapun keputusan yang dia ambil pasti akan memberi keadilan pada orang yang meminta keadilan. Lalu dimana keadilan untuk ku? Rasa sakit dan luka. Bukankah itu yang aku dapatkan di masa lalu. Lantas mengapa itu kembali terulang? Apakah aku tidak berhak mendapatkan hak ku? Apa aku tidak sepantas itu di mata Mu? hingga hidupku kembali hancur. Bahkan saat aku berhasil selamat dari kematian yang menimpaku." -Halilintar Argantara *** Bagi Halilintar, hal yang paling menyedihkan adalah ketika kita masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki amal kita. Bukannya dia tak bersyukur. Hanya saja hidup dengan rasa trauma itu lebih menakutkan daripada kematian itu sendiri. Namun, apa yang sudah menjadi takdir, tidak akan bisa diubah, meskipun Halilintar tidak suka, Halilintar harus menerima.
8 parts