6. | Gue ga percaya Sopan pensiun |

431 45 91
                                    

SEBELUM BACA BUDIDAYAKAN

FOLLOW AKUN PENULISNYA

[JANGAN LUPA VOTE BUKUNYA]

KOMENTARI APAPUN YANG KALIAN SUKA.

JADILAH PEMBACA YANG CERMAT DAN AKTIF.

NO SILENT READERS...

CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI.

DILARANG KERAS MEN-COPY

SEPERTI : IDE, ALUR, DAN BAHASA PEMAIN.

UNTUK PLAGIAT JAUH-JAUH!

TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR KE BUKU INI...










Happy reading🦋









⎯ Halilintar Argantara 2⎯

Previous Chapter

Mendengar itu Mara hanya terkekeh lalu menjawab dengan santainya, "Kalau mom jahat, kamu udah mom jebloskan ke penjara dan hapus kamu dari daftar ahli waris Argantara."

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<

Suasana mendadak hening setelah perkataan Mara terlontarkan. "Gak bisa gitu dong!" protes Gempa tak terima, enak saja la wong itu hak nya masa di coret dari KK yang benar aja.

"Apanya yang nggak bisa?"

Jantung Gempa berdetak kencang. Ia menatap Blaze tak mengerti.

"M-maksud lo apa Blaze?" tanya Gempa.

Blaze merasakan nafasnya yang terengah-tengah. Ia semakin tak mengerti. Ia semakin gusar dan panik.

"Justru seharusnya gue yang nanya sama lo, nggak bisa soal apa? bukannya semua mapel sekolah gak ada apa-apanya banding sama otak ecer lo."

"Sial, berarti daritadi gue ngelamun."

"Benar sih. Tapi kan gue juga punya kekurangan. Setiap manusia punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Begitu pun gue. Sesempurna apapun gue. Gue juga punya kekurangan."

"Ah masa sih, gue juga dengar dari teman-teman Ice katanya nilai lo nyaris sempurna setiap mapel," Gempa lagi-lagi kaget mendengar ucapan Blaze. Dari mana dia tau berita itu.

Gempa tak menggubris. Ia beralih membuka aplikasi whatsapp, namun tak ada pesan yang dikirimkan seseorang untuknya. Akhirnya, Gempa kembali memasukkan ponsel ke dalam sakunya.

"Masalahnya apa kali ini?" tanya Ice penasaran yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Gue tiba-tiba kepikiran sesuatu," tutur Gempa. Ia mengusap wajahnya dengan kasar. "Kalau benar itu cuma mimpi. Kenapa filling gue mengatakan, kak hali masih hidup?"

Ice berdecih. "Itu kan cuma filling lo. Udah hampir setahun semenjak kematian kak hali dan lo bilang, kak hali masih hidup?"

"Otak lo udah gak waras ya." Blaze terkekeh, begitu juga Ice. Ia tak menampik, pengalamannya tentang mimpi memang cukup banyak⎯mengingat Gempa sudah seringkali berasumsi kematian halilintar hanyalah rekayasa semata.

Di antara mereka bertiga, memang hanya Ice yang paling peka. Ia bahkan lebih tau siapa Gempa itu sebenarnya dibanding dirinya sendiri. Tak heran mereka melihat sosok ibu dalam diri Ice karena kepekaan nya.

HALILINTAR ARGANTARA 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang