5. | Sandiwara belaka |

481 41 78
                                    

SEBELUM BACA BUDIDAYAKAN

FOLLOW AKUN PENULISNYA

[JANGAN LUPA VOTE BUKUNYA]

KOMENTARI APAPUN YANG KALIAN SUKA.

JADILAH PEMBACA YANG CERMAT DAN AKTIF.

NO SILENT READERS...

CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI.

DILARANG KERAS MEN-COPY

SEPERTI : IDE, ALUR, DAN BAHASA PEMAIN.

UNTUK PLAGIAT JAUH-JAUH!

TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR KE BUKU INI...




Happy reading🦋








Halilintar Argantara 2⎯

Blaze dan Ice yang baru pulang dari minimarket dan melihat kecelakaan yang terjadi dijalan akhirnya memberhentikan mobil.

Blaze bersama Ice keluar dari dalam mobil dan melihat kejadian kecelakaan didepan mereka.

Dan Ice seketika panik dan juga merasa cemas ketika melihat nomor plat mobil itu seperti nomor plat mobil Gempa.

"Bang," panggil Ice pada Blaze.

"Mobil yang kebakar itu kayak mobil Gempa," ujar Blaze dan ingin berlari mendekat pada mobil itu.

Tetapi Blaze menahan lengan Ice. "Lo gila, Ice, itu mobil udah kebakar, lo mau mati kalau dekatin mobil itu!"

Ice berusaha lepas dari cengkalang tangan Blaze. "Gak bang, itu mobil Gempa, gue hafal platnya."

"Ya udah kita liat sama sama dan kita tanya sama orang yang berkerumunan disana dimana korban kecelakaan ini," terang Blaze.

Lalu keduanya berjalan menghampiri kerumunan itu.

Blaze mendekati salah satu orang yang berada di kerumunan itu. "Misi Pak, yang kecelakaan cewek apa cowok?"

"Cowok nak, yang satu sudah bapak bapak, yang satunya lagi sepertinya masih seumuran kalian," jawab bapak itu dan membuat Ice semakin panik.

Ice langsung membelah kerumunan itu dan ia menangis melihat Gempa yang terkapar dijalan tak berdaya dengan kepala dan hidung yang mengeluarkan darah yang sangat banyak.

Ice mendekat pada Gempa lalu menaruh kepala Gempa pada pahanya. "Gempa lo kenapa sampai kayak gini sih."

Ice menangis dalam diam melihat keadaan sahabatnya. "Bang Blaze ini Gempa bang."

"Gem bangun, please bertahan. Pak Arif bangun, Pak. Bang Blaze cepat bang telepon ambulance, gue takut mereka kenapa kenapa bang." lanjut Ice disela sela tangisnya sambil membersihkan darah pada kepala dengan hidung Gempa.

Blaze yang melihat cowok yang masih bersatus adek kandung halilintar dibuat cemas dengan keadaan cowok itu dan dibuat takut jika harus merenggang nyawa seperti halilintar.

Karena jujur ia trauma melihat kondisi gempa sekarang sama seperti kondisi teman nya dulu.

Bedanya, ia gagal menyelamatkan halilintar. Walaupun awalnya berhasil, tapi tuhan berkata lain. Halilintar meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. Blaze takut itu terjadi lagi.

Blaze berjongkok dan memegang tangan Gempa. "Sorry, Li. Gue gagal jaga adek lo. Gue sadar kalau gue bukan teman yang baik, tapi please jangan hukum gue kayak gini. Sekarang gue akan telepon ambulance biar Gempa selamat. Gue gamau Gempa bernasib sama seperti lo."

HALILINTAR ARGANTARA 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang