"Ka...tunggu, maaf jika salah menaruh rasa." "I love you since demos ekskul" Ucap gadis itu dengan raut wajah sedihnya dan dengan muka yang menadah kebawah. "Gapapa, tapi maaf ya aku mau lulus nanti kamu gimana?"jawabnya Nasib seorang perempuan yang menyukai Kaka kelas dan berujung merelakan, tentang sebuah julukan yang di berinya untuk lelaki yang di pandang dengan kekaguman, siapa dia?aku menamainya...pemilik julukan mata teduh dan GUITAR BOY, dan yap namanya adalah Jinarta Aleo Nagira seorang lelaki yang di akui oleh perempuan bernama Jihan Fabiola Arlisa, yang memiliki mata seteduh langit yang di kelilingi awan,lelaki dengan sejuta pesona manisnya,pemain alat musik berjenis gitar dengan pesona mukanya yang tampan,namun sayang...Jihan hanya bisa melihatnya 1 tahun dalam hidupnya,ini bukan tentang merelakan tapi ini juga tentang belajar menerima bahwa Jihan dan Ale berbeda agama. Bukankah sudah di bilang bahwa Masjid dan Katedral berdampingan namun tetap saja kau tidak bisa memasukinya, kita beda.Kamu yang selalu menggenggam tanganmu dan aku yang selalu mengadah menjadikan kita dua manusia yang cukup jauh berbeda, maaf...jatuh cintaku menjatuhkan diriku sendiri, tapi terimakasih...dari sini aku mulai belajar bahwa banyak hal yang harus ku terima adanya,terimakasih semesta atas hadiahnya... "Tuhan...Ka Ale indah banget, sayang...dia cuma bisa ku lihat saja tanpa bisa ku miliki."monolog Jihan sembari tersenyum getir *Di dasari dengan cerita nyata*