Santri Mbeling lahir dan besar di sebuah kota kecil yang asri, di mana buah mangga dan anggur hitam tumbuh subur bernama Probolinggo pada tanggal o5 Oktober 1986. Probolinggo berada di propinsi Jawa Timur, bertetangga dengan kabupaten Lumajang, kota kelahiran pakar Matematika, Profesor Hadi Susanto dan penyanyi shalawat Nissa Sabyan. Dikenal sebagai bentengnya para ulama, pesantren dan santri. Sekarang ia menetap, dan menulis di depan komputernya di sebuah desa kecil nan tenang Wonoasih yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. 
Dalam kurun selama tiga tahun (2017-2020) sampai wabah Covid-19 melanda Indonesia yang mengharuskan warganya agar bekerja dari rumah, buah pikiran penulis telah melahirkan novel tebal maupun tipis sebanyak 12 buah, yaitu, Lelaki yang Dirindukan Surga(2017), Serpihan Hati yang Terluka(Trilogi,2017). Perempuan Bersorban Hitam(2019), Mahar Cinta untuk Afifah(2019), Hijrah Bersamamu(2019),Salwa-Aziz(2020),The Romance(2020), Serpihan Hati yang Terluka The Completed(2020), Langit Makin Mendung(2020), dan Janji Jiwa(2020). Saat ini ia tengah merampungkan tiga novel yang akan diterbitkan di Play Store, antara lain: Kupinang Dirimu Dengan Cinta, Mereka Bilang Aku Sesat dan Meniti Jalan Takdir. 
Selain mengabdikan seluruh hidupnya dengan menulis, penulis juga pernah berpengalaman mengajar di salah satu MTs yang berada di bawah naungan pondok pesantren di Jawa Timur sebagai guru Akidah Akhlak. Jadi, seluruh karya tulis fiksinya mengangkat tema akidah sebagai benteng bagi umat Islam dalam menjalankan hidup dan beribadah kepada Tuhan.