Menulis itu layaknya sedang menjalin kisah-asmara. Bagaimana harus menjaga dan mengolah perasaan: bahagia, sedih, cemburu, dll. Menulis adalah sahabat terbaik. Dialah pendengar setia yang tak pernah mengeluh. Setiap saat, kapan pun itu aku membutuhkannya, dia selalu ada untukku. Kerahasiaan terjaga selalu.
Menulis adalah mengekspresikan diri. Dia mengawinkan setiap kata yang tercerai-berai. Dia menumbuhkan benih-benih frase menjadi kisah. Kisahnya hidup lalu menjamah setiap insan.
Menulis tidak menuntut banyak. Hanya satu yang dimintanya, KESETIAAN. Darinya aku belajar, bagaimana menjaga kesetiaan, hari demi hari. Kadang kejenuhan dan kebosanan datang menerpaku. Dialah yang menyemangatiku. Kuubah kejenuhan dan kebosanan menjadi kisah. Bila kamu setia, dia pun setia. Tetapi bila kamu tidak setia, dia tetap setia. Dia adalah KESETIAAN.
So, kalau mau setia, belajarlah menulis. Akan tahu bagaimana rasanya menjaga kesetiaan itu! Aku sedang berjuang untuk menjaga kesetiaanku PADANYA. Begitu besar kasihNYA kepadaku. DIAlah sang KASIH, mengundangku untuk mengikuti perjamuan yang t'lah disediakanNYA.
nolinobelloligasuak
- Paranaque
- JoinedSeptember 11, 2019
- facebook: nolino's Facebook profile
Sign up to join the largest storytelling community
or
Stories by nolino bello ligas uak
- 7 Published Stories
R.A.M.B.U
205
22
10
Tatapan melahirkan chemistry dua insan. Kedipan menyetrum saraf hati dan pikiran. Senyum mengirimkan sinyal '...
#17 in kisahkasihsekolah
See all rankings