MAAF, BUNDA

892 90 8
                                    

Halloo ketemu lagii nihhh...

Maaf yah lama up habisnya repect nya sedikit jg jehehe, happy reading dan sorry for typo.







###





Allea masih menangis di kursi depan ruangan Bundanya, sampai suara pintu terbuka pun Allea tak menyadari dan saat ada yg memeluk nya barulah ia sadar dari kesedihannya.

"Kenapa anak Ayah nangis?" Tanya suara bass Sehun.

Allea tidak menjawab malah semakin terisak dipelukkan Ayah nya. Sehun semakin mengeratkan pelukkan nya pada sang putri dan tak lupa mengucapkan kata-kata penenang.



"Better?" Tanya Sehun setelah 30 menit anaknya menangis.

Allea menggangguk "hmmm"

"Minta maaf sama Bunda yah. Sudah sadar kesalahan kamu dan Ayah?"

"Iya Yah... Aku masuk dulu"

Sehun mengangguk dan membiarkan putri nya masuk kembali ke ruangan sang istri.


Selepas Allea masuk Sehun langsung mengambil ponselnya yg berada di saku celana nya.

"Hallo Jhony, tolong atur ulang semua jadwal meeting yg mengharuskan saya pimpin dalam seminggu kedepan saya akan ambil cuti. Dan tolong handle semua pekerjaan saya untuk seminggu nanti.  Jika ada yg harus saya tanda tangani kamu bisa email atau kirim ke rumah. Terimakasih Jhon" perintah Sehun pada sekretaris nya.














"Bun, aku keluar sebentar yah? Mau nelpon Mami, katanya Mami hari ini pulang" izin Alvin pada Seulgi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bun, aku keluar sebentar yah? Mau nelpon Mami, katanya Mami hari ini pulang" izin Alvin pada Seulgi.

Mau gak mau Seulgi mengizinkan, bagaimana pun ia paham kalo Alvin punya privasi sendiri. Selepas kepergian Alvin, Allea masuk ke ruangan ibu nya, gadis itu berjalan mendekati ranjang sang ibu dan duduk di hadapannya.


"Bundaa" panggil Allea sambil menunduk dengan suara bergetar menahan sakit.

"Bundaa, maafin aku. Aku tau aku terlalu asik main sampe aku dan ayah lupa bahkan gak sadar kalo Bunda juga butuh waktu dengan aku bahkan aku gak sadar kalo Bunda lagi sakit. Aku buruk jadi anak Bunda, maafin Allea Bunda" jelasnya.

Hati Seulgi jujur sangat sakit mendengar ucapan putri semata wayangnya. Dia sadar kalo dia egois terhadap putrinya, gak seharusnya Seulgi bersikap seperti itu pada anak gadisnya yg beranjak remaja ini. Allea nya juga butuh bergaul. Intinya Seulgi masih tidak rela gadis kecilnya akan beranjak dewasa.


"Angkat kepala kamu, lihat Bunda" pinta Seulgi.



Deg

Hati Seulgi sakit melihat putrinya meneteskan airmata untuknya. Sesedih itukah putrinya kala ia diamkan.

AFTER MARRIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang