Chapter 26~

2.5K 331 8
                                    

****
Setelah beristirahat yang cukup aku pun memulai perjalanan untuk memasuki hutan kematian lapisan kedua. Diperjalanan aku mendengar suara air dan pergi kearah suara air dan aku menemukan sungai yang indah dan memilih untuk duduk di batu yang berada di dekat sungai tersebut.

" Ahhh, pemandangan yang indah " Mata yang berbinar melihat keindahan alam. Tapi disaat lagi senang senangnya menatap sungai aku melihat ada bunga teratai yang indah didekat batu yang berada ditengah sungai. Jika ada orang yang datang disini pasti tidak akan melihat teratai itu karena tertutupi batu dan daun. Aku pun terbang kearah teratai dan sungguh indah teratai itu karena kelopak teratai itu berwarna warni. Tiba tiba Little Candy berbicara dengan bahagia.

" Ye Yo, Ye Yo!! Itu bunga Teratai Atribut Spritual! Ambillah lalu letakkan di sungai water abadi maka bunga itu akan menjadi banyak! " Ucap Little Candy dengan senang sambil melompat lompat diruang dimensi.

"  Tapi! Kenapa bunga langka seperti ini berada di benua ini? " Tanya Little Candy pada diri sendiri dan aku hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu. Disaat aku ingin mengambil teratai itu tiba tiba keluarlah ular piton tingkat lanjut tahap 5 yang tiba tiba menyerangku untung saja aku bereaksi cepat.

" Aku sudah tahu bahwa tidak mungkin teratai ini berada di sungai yang terlihat tentram ini tapi nyatanya ada yang menjaga bunga ini walau binatang spritual itu tidak terlalu kuat" Kata Little Candy dan aku pun mengeluarkan belati yang tajam. Ular itu menyerangku bertubi tubi dan aku menghindar dengan gaya langkah kilat dan setelah ular itu lengah aku pun menusuk dititik terlemah ular itu dan ular itu langsung mati. Aku pun mengambil teratai dn meletakkn di sungai water abadi lalu mengambil daging ular tersebut dan kucuci dengan bersih untuk makan malam nanti.

Setelah membersihkan bangkai ular, aku kembali berjalan untuk memasuki hutan dan disore hari aku menemukan gua yang kosong dan memasuki ruang dimensi untuk membersihkan diri dan mengganti hanfu wanita tapi yang lebih nyaman untuk berburu. Tapi aku tetap memakai topeng perak yang selalu menghiasi wajahku. Setelah bersiap aku pun mengambil pemanggang dari zaman modern dan memanggang daging ular yang kudapatkan disungai siang hari tadi. Setelah memanggang daging aku pun mengambil nasi yang sudah aku siapkan di ruang dimensi lalu memakan makanan ku dengan tenang didalam gua.

Setelah menghabiskan makanan aku pun pergi kelar untuk berjalan jalan walau dimalam hari tapi penglihatanku masih tajam. Tapi disaat aku ingin pulang ke gua aku melihat ada seorang laki laki yang terbaring dibawah pohon dengan penuh luka diseluruh badan. Aku mencoba mendekati pria itu dan ternyata dia memakai topeng yang berwarna emas yang pasti dia bukan orang jenius dari Dinasti Qing.

Aku coba untuk memeriksa nadinya dan ternyata dia masih hidup walau nadi milik laki laki itu lemah. Aku pun membawa laki laki itu kedalam gua dan mengobati luka luka yang ada ditubuh menggunakan pil dan semua luka dalam dan luar sudah tida ada lagi. Dan disaat aku mencoba mengecek nadi lagi, aku terkejut merasakan tangan laki laki itu sedingin es dan aku pun menggunakan sihir api ditangan agar tidak beku dan setelah memeriksa dengan seksama aku terkejut dia memiliki racun es yang bisa membuat umur seseorang akan berkurang setiap tahunnya. Walau aku tahu bagaimana cara menyembuhkan racun ini dan memiliki penawarnya tapi dia tidak ingin bekerja secara gratis. Aku memilih untuk tidur berjauhan dari laki laki itu dari pada menunggu dia terbangun.

_____________

Keesokan paginya

Aku terbangun karena merasakan pergerakan dari seseorang walau itu sangat kecil. Dan aku membuka mata lalu melihat kearah pri itu yang tengah sadar dan berusaha untuk duduk. Lalu dia melihat kearahku dengan dingin dan aku tidak terpengaruh sama sekali dan itu membuat lelaki tersebut terkejut.

" Hey kamu terkena racun es jadi berhati hatilah! Racun kamu akan bereaksi 2 hari lagi jadi tinggallah dikediaman kamu agar orang tua kamu bisa menjaga kamu " Kataku malas sambil duduk persis seperti laki laki.

Transmigrasi MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang