Pasti ada yang salah.
Pasti ada yang konslet nih.
Aku langsung meraba kening sosok didepanku itu cepat.
Aneh, Suhunya normal-normal saja. Dia juga gak memasang tampang iseng seperti biasanya.
"Bapak sakit?" cicitku
Dan demi apa dia langsung melepaskanku dengan kasar. Tangannya lalu bersidekap dan menatapku tajam
"Kamu mau bilang saya gila? Jadi kamu barusan abis di cium orang gila ? koq kamu menikmati gitu kalau ciuman sama orang gila ? Gitu??"
Dih, nih orang. Harus banget di utarakan sejelas itu? Bibirku mengerucut sebal.
"Gak usah monyong-monyong gitu. Pengen diserang lagi? Kurang?"
Idih, nyebelin banget sih ni orang!
"Saya balik meja dulu!"
Aku segera berbalik dan membuka pintu cepat.
Brak!
Sekali-kali, aku yang menutup pintu dengan keras deh biar rusak sekalian tuh pintu.
"CHAYRAAA!!!"
🌻🌻🌻
Aku menyentuh bibirku yang terasa tebal saat ini. Pikiranku kembali gak fokus ke pekerjaan tapi malah ke adegan sentuhan intim tadi di kantor bos gila.
Aneh, kenapa aku malah ikutan menyambutnya gitu? Duh! Apa aku mulai gak waras dan mulai jadi cewek murahan ? di sentuh gitu aja langsung baper?
Ya ampun, diusiaku yang sudah 25 tahun ini aku memang masih perawan soal begituan. Kecuali kisah satu malam penuh dosa itu yang menghancurkan semuanya.
Aku gadis kutu buku, makanya jadi juara umum waktu SMP dan SMA. Aku juga gadis kuper yang introvert. Temanku yang dekat bisa dihitung jari termasuk Nandita, Citra, dan satu lagi Peny yang entah keduanya ada dimana saat ini.
Tak pernah ada teman laki-laki yang dekat denganku selama sekolah. Ya, karena biasanya aku akan gugup dan lari jika ada yang mendekat. Segitu kupernya aku, jadi sulit sekali menjalin hubungan dengan laki-laki.
Jadi walaupun aku hamil dan memiliki anak, jangan tanyakan pengalamanku soal berhubungan dengan lawan jenis seperti sentuhan intim dan sejenisnya. Nol besar!
"Chayra!"
Aku terkejut dan mendapati ada Bapak Laksono dan Ibu, muncul didepanku. Ya ampun, ketahuan banget kan aku ngelamunnya. Lekas aku berdiri dan menghampiri mereka untuk bersalaman.
"Eh selamat pagi Bapak.. Ibu.."
Pak Laksono, mantan bigbosku sekaligus Bapaknya Pak Kaivan menyambutku ramah.
"Apa kabar Chay? Sehat?"
"Alhamdulillah Pak.. sehat. Ibu Apa kabar ?"
"Sehat Chay.. Ivan ada di dalam?"
"Ada Bu.. silakan.."
Aku lalu mendekati pintu ruangan pak Kaivan dan membukanya lebar-lebar.
"Silakan Pak.. Bu.."
Pak Laksono dan Ibu melenggang melewatiku dan aku perlahan menutupnya setelah mereka masuk.
Aku baru saja duduk dikursi dan mendadak telingaku menangkap teriakan keras dari dalam ruangan pak Kaivan.
"KAAIIIVVVAAAAANNNN!!!!!!"
🌻🌻🌻
Aku mematung melihat Ibu Laksono tengah memukuli Pak Kaivan sekuat tenaga. Sambil mulutnya berteriak-teriak kesal, tangannya terus saja bergerak memukul kesana kemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Keisha!
ChickLitTidak mudah menjadi single parent dengan segala dinamikanya yang membuat hidup Chayra jumpalitan tak karuan. Dia akan selalu mengingat malam penuh kebodohan yang menjadi awal petaka dari semuanya. Kenikmatan dan kisah satu malam yang diecapnya sesaa...